AS Tolak Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke Thailand, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
BANGKOK - Amerika Serikat (AS) telah menolak permintaan Thailand untuk pengadaan jet tempur siluman F-35 yang canggih. Alasannya, negara Asia Tenggara itu belum siap dalam hal fasilitas infrastruktur untuk mengakomodasi jet tempur generasi kelima tersebut.
Penolakan Amerika itu diungkap Bangkok Post dengan mengutip sumber Angkatan Udara Kerajaan Thailand, Selasa (23/5/2023).
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, Duta Besar (Dubes) AS Robert F Gordec menyampaikan pesan Pentagon kepada Kepala Angkatan Udara Kerajaan Thailand ACM Alongkorn Wannarot selama kunjungan baru-baru ini ke markas Angkatan Udara Kerajaan (RTAF) Thailand di Don Mueang.
Kunjungan Dubes AS, ditambah dengan penolakan tidak resmi tawaran Thailand untuk jet tempur F-35, menunjukkan keterlibatan diplomatik yang diatur dengan hati-hati antara kedua negara.
Selama pertemuannya dengan Alongkorn Wannarot, Dubes Gordec dilaporkan menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS percaya bahwaRTAF Thailand mungkin tidak cukup siap dalam hal fasilitas infrastruktur untuk mengakomodasi jet tempur F-35.
Secara khusus, kekhawatiran muncul terkait keamanan pangkalan udara, kemampuan lapangan terbang, infrastruktur pemeliharaan, dan ketersediaan pilot terlatih dan personel penting lainnya.
Dubes Gordec menekankan bahwa mencapai kesiapan integrasi F-35 akan membutuhkan waktu yang substansial dan investasi keuangan yang signifikan.
Kendati demikian, laporan Bangkok Post menyebut Amerika Serikat tidak sepenuhnya menolak permintaan Thailand untuk membeli jet tempur F-35.
Sebaliknya, AS telah menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan kembali permintaan tersebut setelah Angkatan Udara Kerajaan Thailand mencapai tingkat kesiapan tertentu, kemungkinan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Penolakan Amerika itu diungkap Bangkok Post dengan mengutip sumber Angkatan Udara Kerajaan Thailand, Selasa (23/5/2023).
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, Duta Besar (Dubes) AS Robert F Gordec menyampaikan pesan Pentagon kepada Kepala Angkatan Udara Kerajaan Thailand ACM Alongkorn Wannarot selama kunjungan baru-baru ini ke markas Angkatan Udara Kerajaan (RTAF) Thailand di Don Mueang.
Kunjungan Dubes AS, ditambah dengan penolakan tidak resmi tawaran Thailand untuk jet tempur F-35, menunjukkan keterlibatan diplomatik yang diatur dengan hati-hati antara kedua negara.
Selama pertemuannya dengan Alongkorn Wannarot, Dubes Gordec dilaporkan menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS percaya bahwaRTAF Thailand mungkin tidak cukup siap dalam hal fasilitas infrastruktur untuk mengakomodasi jet tempur F-35.
Secara khusus, kekhawatiran muncul terkait keamanan pangkalan udara, kemampuan lapangan terbang, infrastruktur pemeliharaan, dan ketersediaan pilot terlatih dan personel penting lainnya.
Dubes Gordec menekankan bahwa mencapai kesiapan integrasi F-35 akan membutuhkan waktu yang substansial dan investasi keuangan yang signifikan.
Kendati demikian, laporan Bangkok Post menyebut Amerika Serikat tidak sepenuhnya menolak permintaan Thailand untuk membeli jet tempur F-35.
Sebaliknya, AS telah menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan kembali permintaan tersebut setelah Angkatan Udara Kerajaan Thailand mencapai tingkat kesiapan tertentu, kemungkinan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.