5 Fakta Perang Enam Hari: Saat Koalisi Negara Arab Dibantai Habis oleh Tentara Israel
loading...
A
A
A
KAIRO - Perang Enam Hari atau biasa dikenal Six-Day War menjadi salah satu peperangan yang pernah terjadi antara negara-negara Arab dengan Israel. Kali ini, koalisi tersebut berisikan Mesir, Suriah, hingga Yordania.
Dinamakan ‘Perang Enam Hari’ karena berlangsung selama jangka waktu tersebut, tepatnya 5-10 Juni 1967. Sejarah mencatat Six-Day War ini menjadi kali ketiga Israel berjibaku melawan koalisi negara Arab.
Berikut sejumlah fakta terkait Perang Enam Hari atau Six-Day War yang berlangsung antara koalisi negara Arab dengan Israel.
Six-Day War menjadi salah satu hasil perselisihan terkait berdirinya negara Israel pada 1948. Untuk diketahui, saat itu negara-negara Arab dengan penduduk mayoritas Muslim menentang berdirinya Israel.
Sepanjang riwayatnya, negara-negara melakukan konfrontasi ke negara Yahudi yang baru lahir tersebut. Setelah Perang Israel-Arab I dan Krisis Suez, muncul kembali pertempuran ketiga kalinya yang dikenal sebagai Perang Enam Hari.
Mengutip laman History, pemicu utama Six-Day War adalah sengketa perbatasan antara Israel dan sejumlah negara Arab. Setelahnya, muncul serangkaian pertempuran kecil yang semakin memperumit keadaan.
Tak lama kemudian, Uni Soviet memberi informasi kepada Mesir bahwa Israel sedang memindahkan pasukan ke perbatasan utara dengan Suriah.
Meski informasi itu belum bisa dipastikan kebenarannya, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser tetap bertindak.
Menunjukkan dukungannya kepada Suriah, Nasser memerintahkan pasukannya maju ke Semenanjung Sinai.
Di sana, mereka mengusir pasukan perdamaian PBB yang sudah menjaga perbatasan dengan Israel selama sedekade lebih.
Dinamakan ‘Perang Enam Hari’ karena berlangsung selama jangka waktu tersebut, tepatnya 5-10 Juni 1967. Sejarah mencatat Six-Day War ini menjadi kali ketiga Israel berjibaku melawan koalisi negara Arab.
Fakta Perang Enam Hari
Berikut sejumlah fakta terkait Perang Enam Hari atau Six-Day War yang berlangsung antara koalisi negara Arab dengan Israel.
1. Latar Belakang
Six-Day War menjadi salah satu hasil perselisihan terkait berdirinya negara Israel pada 1948. Untuk diketahui, saat itu negara-negara Arab dengan penduduk mayoritas Muslim menentang berdirinya Israel.
Sepanjang riwayatnya, negara-negara melakukan konfrontasi ke negara Yahudi yang baru lahir tersebut. Setelah Perang Israel-Arab I dan Krisis Suez, muncul kembali pertempuran ketiga kalinya yang dikenal sebagai Perang Enam Hari.
Mengutip laman History, pemicu utama Six-Day War adalah sengketa perbatasan antara Israel dan sejumlah negara Arab. Setelahnya, muncul serangkaian pertempuran kecil yang semakin memperumit keadaan.
Tak lama kemudian, Uni Soviet memberi informasi kepada Mesir bahwa Israel sedang memindahkan pasukan ke perbatasan utara dengan Suriah.
Meski informasi itu belum bisa dipastikan kebenarannya, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser tetap bertindak.
Menunjukkan dukungannya kepada Suriah, Nasser memerintahkan pasukannya maju ke Semenanjung Sinai.
Di sana, mereka mengusir pasukan perdamaian PBB yang sudah menjaga perbatasan dengan Israel selama sedekade lebih.