5 Fakta Kenaikan Populasi Dunia di saat Resesi Seks Terus Menguat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Populasi dunia saat ini sebesar 7,6 miliar orang dan diperkirakan akan mencapai 8,6 miliar pada 2030, 9,8 miliar pada 2050 dan 11,2 miliar pada tahun 2100. Peningkatan tersebut di tengah tingkat kesuburan di berbagai negara mengalami penurunan dan tren resesi seks yang terus menguat.
Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan sekitar 83 juta orang bertambah setiap tahun. Tren peningkatan jumlah populasi diperkirakan akan terus berlanjut.
Foto/Reuters
Proyeksi baru mencakup beberapa temuan penting di tingkat negara di mana China dengan 1,4 miliar penduduk dan India dengan 1,3 miliar penduduk tetap menjadi dua negara terpadat, terdiri dari 19 dan 18% dari total populasi global.
Pada tahun 2024, populasi India diperkirakan akan melampaui China.
Di antara sepuluh negara terbesar di dunia, Nigeria berkembang paling pesat. Akibatnya, populasi Nigeria, yang saat ini terbesar ke-7 di dunia, diproyeksikan melampaui Amerika Serikat dan menjadi negara terbesar ketiga di dunia sesaat sebelum 2050.
Foto/Reuters
Sejak 2017 hingga 2050, diperkirakan setengah dari pertumbuhan populasi dunia akan terkonsentrasi hanya di sembilan negara: India, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Pakistan, Ethiopia, Republik Persatuan Tanzania, Amerika Serikat, Uganda dan India.
Kelompok 47 negara kurang berkembang terus memiliki tingkat fertilitas yang relatif tinggi, yaitu mencapai 4,3 kelahiran per perempuan pada 2010-2015. Akibatnya, populasi negara-negara ini tumbuh pesat, sekitar 2,4% per tahun.
Meskipun tingkat peningkatan ini diperkirakan akan melambat secara signifikan selama beberapa dekade mendatang, populasi gabungan negara berkembang, kira-kira diproyeksikan mencapai 1,9 miliar orang pada 2050.
Konsentrasi pertumbuhan populasi global di negara-negara termiskin menghadirkan tantangan besar bagi pemerintah dalam mengimplementasikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Mereka berupaya mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memperluas dan memperbarui sistem kesehatan dan pendidikan, mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketidaksetaraan dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
Foto/Reuters
Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan sekitar 83 juta orang bertambah setiap tahun. Tren peningkatan jumlah populasi diperkirakan akan terus berlanjut.
Berikut adalah 5 fakta terkait peningkatan jumlah populasi dunia dari tahun ke tahun.
1. Tahun 2024, Populasi India Melampui China
Foto/Reuters
Proyeksi baru mencakup beberapa temuan penting di tingkat negara di mana China dengan 1,4 miliar penduduk dan India dengan 1,3 miliar penduduk tetap menjadi dua negara terpadat, terdiri dari 19 dan 18% dari total populasi global.
Pada tahun 2024, populasi India diperkirakan akan melampaui China.
Di antara sepuluh negara terbesar di dunia, Nigeria berkembang paling pesat. Akibatnya, populasi Nigeria, yang saat ini terbesar ke-7 di dunia, diproyeksikan melampaui Amerika Serikat dan menjadi negara terbesar ketiga di dunia sesaat sebelum 2050.
2. Peningkatan Populasi Dikendalikan 9 Negara
Foto/Reuters
Sejak 2017 hingga 2050, diperkirakan setengah dari pertumbuhan populasi dunia akan terkonsentrasi hanya di sembilan negara: India, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Pakistan, Ethiopia, Republik Persatuan Tanzania, Amerika Serikat, Uganda dan India.
Kelompok 47 negara kurang berkembang terus memiliki tingkat fertilitas yang relatif tinggi, yaitu mencapai 4,3 kelahiran per perempuan pada 2010-2015. Akibatnya, populasi negara-negara ini tumbuh pesat, sekitar 2,4% per tahun.
Meskipun tingkat peningkatan ini diperkirakan akan melambat secara signifikan selama beberapa dekade mendatang, populasi gabungan negara berkembang, kira-kira diproyeksikan mencapai 1,9 miliar orang pada 2050.
Konsentrasi pertumbuhan populasi global di negara-negara termiskin menghadirkan tantangan besar bagi pemerintah dalam mengimplementasikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Mereka berupaya mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memperluas dan memperbarui sistem kesehatan dan pendidikan, mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi ketidaksetaraan dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
3. Tingkat Kesuburan Tak Berpengaruh
Foto/Reuters