5 Fakta Kenaikan Populasi Dunia di saat Resesi Seks Terus Menguat

Rabu, 14 Juni 2023 - 16:15 WIB
loading...
A A A
Dalam beberapa tahun terakhir, kesuburan telah menurun di hampir semua wilayah di dunia. Namun di Afrika, di mana tingkat kesuburan tertinggi dibandingkan wilayah mana pun.

Semakin banyak negara sekarang memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat yang diperlukan untuk penggantian generasi berikutnya (kira-kira 2,1 kelahiran per wanita), dan beberapa telah berada dalam situasi tersebut selama beberapa dekade.

Kesuburan yang lebih rendah juga menyebabkan populasi yang menua. Penurunan tingkat kesuburan tidak hanya menghasilkan laju pertumbuhan penduduk yang lebih lambat tetapi juga pada populasi yang lebih tua.

Jumlah orang berusia 60 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2050 dan lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2100. Para warga senior akan meningkat 2,1 miliar pada tahun 2050 dan 3,1 miliar pada tahun 2100.

Di Eropa, 25% penduduknya sudah berusia 60 tahun atau lebih. Proporsi itu diproyeksikan mencapai 35% pada tahun 2050 dan tetap berada di sekitar level tersebut pada paruh kedua abad ini.


4. Harapan Hidup Lebih Tinggi

5 Fakta Kenaikan Populasi Dunia di saat Resesi Seks Terus Menguat

Foto/Reuters

Peningkatan substansial dalam harapan hidup telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Secara global, angka harapan hidup saat lahir telah meningkat dari 65 tahun untuk pria dan 69 tahun.

Kesenjangan harapan hidup saat lahir antara negara kurang berkembang dan negara berkembang lainnya menyempit. Meskipun perbedaan harapan hidup antar wilayah dan kelompok pendapatan diproyeksikan akan tetap ada di tahun-tahun mendatang, perbedaan tersebut diperkirakan akan berkurang secara signifikan pada tahun 2045-2050.

5. Pergerakan Pengungsi dan Migran

5 Fakta Kenaikan Populasi Dunia di saat Resesi Seks Terus Menguat

Foto/Reuters

Perpindahan besar migran antar wilayah terus terjadi, seringkali dari negara berpenghasilan rendah dan menengah menuju negara berpenghasilan tinggi. Meskipun migrasi internasional pada atau sekitar tingkat saat ini tidak akan cukup untuk mengkompensasi sepenuhnya kehilangan populasi yang diharapkan terkait dengan tingkat kesuburan yang rendah.

Krisis pengungsi Suriah telah berdampak besar pada tingkat dan pola migrasi internasional dalam beberapa tahun terakhir, yang mempengaruhi beberapa negara. Sebagian besar pengungsi ini pergi ke negara-negara tetangga Suriah, berkontribusi pada peningkatan substansial arus masuk migran terutama ke Turki, Lebanon dan Yordania.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3245 seconds (0.1#10.140)