Plutonium dari Tes Senjata Nuklir AS Cemari Laut China Selatan

Rabu, 14 Juni 2023 - 08:21 WIB
loading...
Plutonium dari Tes Senjata Nuklir AS Cemari Laut China Selatan
Castle Bravo, bom termonuklir pertama AS, diledakkan pada tahun 1954 di Bikini Atoll. Foto/sputnik
A A A
BEIJING - Satu studi baru menemukan sedimen plutonium di Laut China Selatan berasal dari uji coba senjata nuklir Amerika Serikat (AS) yang dilakukan di Pasifik Selatan pada pertengahan abad ke-20.

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal bahasa China peer-review Environmental Chemistry (Kimia Lingkungan).

Para peneliti melacak partikel plutonium yang ditemukan di sedimen di dasar laut Laut China Selatan hingga uji senjata nuklir di US Pacific Proving Ground (PPG), serangkaian atol dan pulau di Pasifik Selatan, hampir 3.000 mil ke timur, di mana AS meledakkan lusinan senjata nuklir antara tahun 1946 dan 1962.

Kesimpulan mereka didasarkan pada identifikasi yang tepat dari rasio dua isotop plutonium, 240Pu dan 239Pu, yang merupakan bagian unik dari proses pembuatan plutonium.

Rasio sedimen Laut China Selatan identik dengan yang ditinggalkan oleh tes senjata nuklir AS di PPG, dengan kisaran 0,306-0,36.

Plutonium dari sumber lain, seperti kejatuhan radioaktif di seluruh dunia dari uji coba senjata nuklir di atmosfer, atau bencana di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Soviet Ukraina pada tahun 1986, masing-masing memiliki rasio unik mereka sendiri sebesar 240Pu dan 239Pu.

Hal itu memungkinkan para ilmuwan membedakan asal-usul berbagai jenis plutonium.



Menurut para ilmuwan, sedimen radioaktif dibawa ke arah barat oleh North Pacific Gyre, arus laut ovular yang berputar searah jarum jam.

Arus datang ke barat melalui Kepulauan Marshall, Mikronesia, dan Kepulauan Caroline sebelum menghantam Filipina dan Taiwan, berayun ke utara, lalu berbelok ke timur di sepanjang pantai selatan Jepang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0995 seconds (0.1#10.140)