China Bangun Pangkalan Mata-mata Rahasia di Dekat AS, Gedung Putih Meremehkan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kesepakatan rahasia yang dilaporkan dicapai antara China dan Kuba untuk membangun fasilitas penyadapan elektronik kira-kira 100 mil dari Florida menimbulkan kekhawatiran.
Senator Partai Republik Marco Rubio, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS), mengatakan dia "sangat terganggu dengan laporan Havana dan Beijing bekerja sama untuk menargetkan Amerika Serikat dan rakyat kita."
Kesepakatan itu, pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Menurut laporan itu, perjanjian multi-miliar dolar itu bisa menjadi ancaman baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di halaman belakang AS sendiri.
Tampa, 200 mil lagi di utara Miami juga merupakan markas besar Komando Pusat AS yang mengendalikan aktivitas militer Negeri Paman Sam di penjuru dunia.
“Amerika Serikat harus menanggapi serangan China yang sedang berlangsung dan kurang ajar terhadap keamanan negara kita,” tegas Rubio.
Dia memperingatkan, “Kita harus jelas bahwa tidak dapat diterima bagi China untuk mendirikan fasilitas intelijen dalam jarak 100 mil dari Florida dan Amerika Serikat.”
“Kami mendesak pemerintahan Biden mengambil langkah-langkah guna mencegah ancaman serius terhadap keamanan dan kedaulatan nasional kami ini,” papar dia.
Para pejabat di Gedung Putih dan Pentagon sudah meragukan kesepakatan tersebut.
“Meskipun saya tidak dapat berbicara tentang laporan khusus ini, kami sangat menyadari, dan telah berbicara berkali-kali dengan, upaya Republik Rakyat China untuk berinvestasi dalam infrastruktur di seluruh dunia yang mungkin memiliki tujuan militer, termasuk di belahan bumi ini,” ungkap John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
Kirby mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah "melihat laporan itu" tetapi berkata, "Itu tidak akurat." Dia tidak merinci apa yang menurutnya salah.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kepada outlet tersebut, "Kami tidak mengetahui kasus tersebut dan akibatnya kami tidak dapat memberikan komentar sekarang."
Senator Partai Republik Marco Rubio, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS), mengatakan dia "sangat terganggu dengan laporan Havana dan Beijing bekerja sama untuk menargetkan Amerika Serikat dan rakyat kita."
Kesepakatan itu, pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Menurut laporan itu, perjanjian multi-miliar dolar itu bisa menjadi ancaman baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di halaman belakang AS sendiri.
Tampa, 200 mil lagi di utara Miami juga merupakan markas besar Komando Pusat AS yang mengendalikan aktivitas militer Negeri Paman Sam di penjuru dunia.
“Amerika Serikat harus menanggapi serangan China yang sedang berlangsung dan kurang ajar terhadap keamanan negara kita,” tegas Rubio.
Dia memperingatkan, “Kita harus jelas bahwa tidak dapat diterima bagi China untuk mendirikan fasilitas intelijen dalam jarak 100 mil dari Florida dan Amerika Serikat.”
“Kami mendesak pemerintahan Biden mengambil langkah-langkah guna mencegah ancaman serius terhadap keamanan dan kedaulatan nasional kami ini,” papar dia.
Para pejabat di Gedung Putih dan Pentagon sudah meragukan kesepakatan tersebut.
“Meskipun saya tidak dapat berbicara tentang laporan khusus ini, kami sangat menyadari, dan telah berbicara berkali-kali dengan, upaya Republik Rakyat China untuk berinvestasi dalam infrastruktur di seluruh dunia yang mungkin memiliki tujuan militer, termasuk di belahan bumi ini,” ungkap John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
Kirby mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah "melihat laporan itu" tetapi berkata, "Itu tidak akurat." Dia tidak merinci apa yang menurutnya salah.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kepada outlet tersebut, "Kami tidak mengetahui kasus tersebut dan akibatnya kami tidak dapat memberikan komentar sekarang."
(sya)