Banjir Tenggelamkan Kherson, Ribuan Orang Mengungsi
loading...
A
A
A
Naiknya permukaan air diperkirakan akan mencapai puncaknya di Kherson pada Rabu malam, tetapi para pejabat mengkhawatirkan dampak bencana pada pertanian karena waduk Kakhovka yang luas bermuara di Laut Hitam.
Gubernur daerah Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan sejauh ini 1.700 orang telah dievakuasi sementara pejabat yang dipasang Kremlin di sisi lain sungai mengatakan 1.200 orang telah dibawa ke tempat aman.
Para pejabat mengatakan lebih dari 40.000 orang - 17.000 di wilayah yang dikuasai Ukraina di sebelah barat Dnipro dan 25.000 di timur yang diduduki Rusia - harus meninggalkan rumah mereka.
Damian Rance dari Unicef mengatakan badan amal tersebut telah melihat rumah-rumah hancur total karena kekhawatiran terus berlanjut di sekitar penduduk yang terjebak.
"Air yang aman telah terkena dampak di banyak lokasi ini karena pasokan air jelas berasal dari waduk di sana, begitu pula pasokan listrik yang terputus," ujarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa ratusan ribu orang di seluruh wilayah Kherson tanpa air minum.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas hancurnya bendungan tersebut. Ukraina mengatakan itu diledakkan pasukan Rusia menggunakan ranjau, dan menuduh Moskow berbuat sedikit untuk membantu orang-orang di daerah banjir di tepi timur sungai yang didudukinya.
Sedangkan Rusia mengatakan kerusakan itu disebabkan oleh tembakan Ukraina, dan Presiden Vladimir Putin menyebutnya itu sebagai "tindakan biadab" dalam pembicaraan via telepon dengan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ini hanyalah kesulitan terbaru yang melanda kota Kherson. Kota itu diduduki oleh pasukan Rusia segera setelah perang dimulai tahun lalu, tetapi direbut kembali oleh Ukraina pada bulan November. Sejak itu kota itu dibombardir dengan tembakan artileri.
Gubernur daerah Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan sejauh ini 1.700 orang telah dievakuasi sementara pejabat yang dipasang Kremlin di sisi lain sungai mengatakan 1.200 orang telah dibawa ke tempat aman.
Para pejabat mengatakan lebih dari 40.000 orang - 17.000 di wilayah yang dikuasai Ukraina di sebelah barat Dnipro dan 25.000 di timur yang diduduki Rusia - harus meninggalkan rumah mereka.
Damian Rance dari Unicef mengatakan badan amal tersebut telah melihat rumah-rumah hancur total karena kekhawatiran terus berlanjut di sekitar penduduk yang terjebak.
"Air yang aman telah terkena dampak di banyak lokasi ini karena pasokan air jelas berasal dari waduk di sana, begitu pula pasokan listrik yang terputus," ujarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa ratusan ribu orang di seluruh wilayah Kherson tanpa air minum.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas hancurnya bendungan tersebut. Ukraina mengatakan itu diledakkan pasukan Rusia menggunakan ranjau, dan menuduh Moskow berbuat sedikit untuk membantu orang-orang di daerah banjir di tepi timur sungai yang didudukinya.
Sedangkan Rusia mengatakan kerusakan itu disebabkan oleh tembakan Ukraina, dan Presiden Vladimir Putin menyebutnya itu sebagai "tindakan biadab" dalam pembicaraan via telepon dengan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ini hanyalah kesulitan terbaru yang melanda kota Kherson. Kota itu diduduki oleh pasukan Rusia segera setelah perang dimulai tahun lalu, tetapi direbut kembali oleh Ukraina pada bulan November. Sejak itu kota itu dibombardir dengan tembakan artileri.