Terbuka Kemungkinan Menlu AS Melakukan Lawatan ke China

Rabu, 07 Juni 2023 - 22:40 WIB
loading...
Terbuka Kemungkinan Menlu AS Melakukan Lawatan ke China
Terbuka Kemungkinan Menlu AS Melakukan Lawatan ke China. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke China untuk melakukan pembicaraan dalam beberapa minggu mendatang. Hal itu diungkapkan seorang pejabat AS pada Selasa (6/6/2023).

Kunjungan tersebut dimaksudkan oleh Washington sebagai langkah besar menuju apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai "pencairan" dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia.



Blinken menunda kunjungan ke Beijing pada Februari, setelah insiden balon mata-mata China terbang melalui wilayah udara AS dan melewati lokasi militer yang sensitive. Balon itu akhirnya ditembak jatuh oleh militer AS dan menciptakan krisis diplomatik.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, tidak merinci waktunya. Departemen Luar Negeri AS tidak mengonfirmasi rencana terbaru untuk perjalanan Blinken.

"Kami tidak memiliki perjalanan untuk diumumkan oleh Sekretaris; seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kunjungan ke Republik Rakyat China akan dijadwalkan ulang ketika kondisi memungkinkan," kata wakil juru bicara Deplu AS, Vedant Patel, seperti dikutip dari Reuters.



Menanggapi permintaan komentar, juru bicara kedutaan besar China di Washington merujuk pada pertemuan terakhir antara Biden dan Presiden China Xi Jinping di Indonesia pada November.

"China terbuka untuk berdialog dengan pihak AS dan berharap AS akan bertemu China di tengah jalan dan bersama-sama mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua presiden di KTT Bali," kata Liu Pengyu.

Secara terpisah, dan tanpa menyebutkan perjalanan Blinken, koordinator Indo-Pasifik A.S. Kurt Campbell mengatakan dalam sebuah acara di Hudson Institute bahwa pertukaran dengan Beijing membaik.



"Jalur komunikasi terbuka dan kami dapat mengatur bidang minat dan perhatian kami secara lebih konstruktif," meskipun AS tidak berhasil membuat China menyetujui mekanisme krisis yang efektif, kata Campbell.

Dia mengatakan episode seperti apa yang dia sebut navigasi "berbahaya" oleh kapal perusak China di Selat Taiwan pada hari Sabtu, menunjukkan perlunya "untuk mencegah keadaan di mana konsekuensi yang tidak diinginkan dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan."

"China semakin menjadi kekuatan besar. Pasukan (militer)-nya bergesekan dengan kita lebih banyak daripada yang mereka lakukan di masa lalu. Potensi salah perhitungan, ketidaksengajaan, nyata dan berkembang," kata Campbell.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)