Blinken: Gencatan Senjata Akan Melegitimasi Invasi Rusia

Sabtu, 03 Juni 2023 - 07:16 WIB
loading...
Blinken: Gencatan Senjata...
Menteri Luar Negeri AS, Antony John Blinken. Foto/Reuters
A A A
HELSINKI - Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tidak boleh mendukung gencatan senjata atau pembicaraan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina sampai Kiev memperoleh kekuatan dan dapat bernegosiasi dengan caranya sendiri.

Saat serangan balasan Ukraina yang diantisipasi tampaknya mulai terbentuk, Blinken mengatakan mengindahkan seruan dari Rusia dan lainnya, termasuk China, untuk negosiasi sekarang akan menghasilkan "perdamaian Potemkin" palsu yang tidak akan mengamankan kedaulatan Ukraina atau meningkatkan keamanan Eropa.

Ia menggunakan istilah "Potemkin" merujuk pada bagian depan desa yang dicat cerah yang menurut laporan pernah dibangun oleh menteri pemerintah Rusia Grigory Potemkin abad ke-18 untuk menciptakan ilusi kemakmuran bagi permaisuri Rusia.



“Kami percaya prasyarat untuk diplomasi yang bermakna dan perdamaian sejati adalah Ukraina yang lebih kuat, yang mampu mencegah dan bertahan melawan agresi apa pun di masa depan,” kata Blinken dalam pidatonya di Finlandia, yang baru-baru ini menjadi anggota terbaru NATO dan memiliki perbatasan yang panjang dengan Rusia.

Blinken mengulangi pandangan AS bahwa gencatan senjata yang hanya membekukan garis saat ini dan memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengkonsolidasikan kontrol atas wilayah yang telah direbutnya, dan beristirahat, mempersenjatai kembali, dan menyerang kembali — itu bukan perdamaian yang adil dan abadi.

"Mengizinkan Moskow untuk mempertahankan seperlima dari wilayah Ukraina yang didudukinya akan mengirim pesan yang salah ke Rusia dan ke calon agresor lainnya di seluruh dunia," menurut Blinken, menyiratkan bahwa gencatan senjata tidak boleh diatur sampai Ukraina mendorong mundur Rusia atau Rusia menarik pasukannya seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (3/6/2023).



Blinken menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai bencana kegagalan strategis bagi Moskow yang telah memperkuat NATO, Uni Eropa, dan Ukraina. Rusia menjadi lebih terisolasi, katanya, terbelenggu ke China sebagai mitra junior dalam hubungan yang semakin dibenci Beijing, dan tidak lagi dapat menggunakan energi sebagai alat politik di negara-negara yang pernah dianggap sebagai miliknya atau satelitnya.

Blinken mengatakan Washington siap untuk mendukung upaya perdamaian oleh negara-negara lain, termasuk yang dilakukan oleh China dan Brasil, tetapi perjanjian perdamaian apa pun harus menjunjung tinggi prinsip kedaulatan, integritas wilayah, dan kemerdekaan.

Sebelumnya, China, yang menyatakan netral dan ingin bertindak sebagai mediator tetapi telah mendukung Moskow secara politik, pada Jumat kemarin mendesak negara-negara lain untuk menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina. Amerika Serikat adalah sekutu Barat terkemuka dan pemasok senjata ke Kiev.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Haitham bin...
Biodata Haitham bin Tariq: Sultan Oman, Diplomat Ulung Lulusan Oxford
Rekomendasi
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
AI Jadi Kunci LG untuk...
AI Jadi Kunci LG untuk Menguasai Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia
Berita Terkini
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
4 jam yang lalu
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
5 jam yang lalu
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
8 jam yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
9 jam yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
10 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
10 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved