Hebat, 5 Sejoli Ini Berhasil Menjadi Pemenang Nobel, Siapa Saja Mereka?
loading...
A
A
A
5. Irene Joliot-Curie dan Frederic Joliot (1935)
Irène Curie lahir di Paris pada 1897, enam tahun sebelum orang tuanya memenangkan Hadiah Nobel Fisika. Beberapa tahun kemudian, ia bertemu Frederic Joliot yang datang ke institut untuk bekerja sebagai asisten ibunya.
Irene dan Frederic menikah pada 1926. Mereka kemudian melakukan penelitian bersama dan secara terpisah. Keduanya dianugerahi Hadiah Nobel Kimia pada 1935 untuk penemuan radioaktivitas buatan mereka. (Lihat foto: Komet Neowise Melintasi Titik Terdekat dari Bumi)
6. Marie dan Pierre Curie (1903 and 1911)
Marie Sklodowska dibesarkan di Warsawa, Polandia. Sejak usia muda, ia didorong oleh keluarga dan gurunya untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Ini membawanya ke Paris di mana dia akhirnya bertemu Pierre Curie.
Pasangan itu menikah pada 1895. Satu tahun kemudian, fisikawan Prancis Antoine Henri Becquerel menemukan bukti radioaktivitas, menginspirasi Marie untuk melakukan penelitian yang akhirnya dibantu sang suami. (Baca juga: Insiden Kematian Mengerikan akibat Radiasi)
Pada 1898, keduanya menemukan dua elemen baru: polonium dan radium. Bersama Becquerel, Marie dan Pierre memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika pada 1903, menjadi pasangan suami istri pertama yang melakukannya.
Tiga tahun kemudian, Pierre meninggal karena kecelakaan. Marie melanjutkan penelitiannya dan kembali memenangkan Nobel pada 1911, kali ini dalam bidang Kimia.
Irène Curie lahir di Paris pada 1897, enam tahun sebelum orang tuanya memenangkan Hadiah Nobel Fisika. Beberapa tahun kemudian, ia bertemu Frederic Joliot yang datang ke institut untuk bekerja sebagai asisten ibunya.
Irene dan Frederic menikah pada 1926. Mereka kemudian melakukan penelitian bersama dan secara terpisah. Keduanya dianugerahi Hadiah Nobel Kimia pada 1935 untuk penemuan radioaktivitas buatan mereka. (Lihat foto: Komet Neowise Melintasi Titik Terdekat dari Bumi)
6. Marie dan Pierre Curie (1903 and 1911)
Marie Sklodowska dibesarkan di Warsawa, Polandia. Sejak usia muda, ia didorong oleh keluarga dan gurunya untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Ini membawanya ke Paris di mana dia akhirnya bertemu Pierre Curie.
Pasangan itu menikah pada 1895. Satu tahun kemudian, fisikawan Prancis Antoine Henri Becquerel menemukan bukti radioaktivitas, menginspirasi Marie untuk melakukan penelitian yang akhirnya dibantu sang suami. (Baca juga: Insiden Kematian Mengerikan akibat Radiasi)
Pada 1898, keduanya menemukan dua elemen baru: polonium dan radium. Bersama Becquerel, Marie dan Pierre memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika pada 1903, menjadi pasangan suami istri pertama yang melakukannya.
Tiga tahun kemudian, Pierre meninggal karena kecelakaan. Marie melanjutkan penelitiannya dan kembali memenangkan Nobel pada 1911, kali ini dalam bidang Kimia.