Sekutu Putin Ancam Ukraina dengan Serangan Nuklir Pre-Emptive
loading...
A
A
A
AS, kata Medvedev, beroperasi sebagian besar dalam bidang kepentingan pragmatisnya.
"Mereka tidak mengobarkan perang, mereka malah menghasilkan uang. Mereka mencoba melenyapkan musuh mereka selama berabad-abad," ujarnya.
"Sejauh menyangkut Eropa, itu adalah cerita yang aneh bagi saya. Mereka terus memanaskan ketegangan dengan keputusan mereka," lanjut Medvedev. "Eropa sudah gila."
Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu menyetujui transfer F-16 ke Ukraina dari sekutunya dan pelatihan AS untuk pilot Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah lama meminta sekutu Baratnya untuk menyediakan jet tempur canggih bagi militernya untuk membantu perang yang sedang berlangsung melawan Rusia.
Medvedev juga mempertimbangkan berapa lama dia yakin perang bisa bertahan.
"Konflik ini akan berlangsung sangat lama. Mungkin puluhan tahun. Ini realitas baru," katanya.
"Semuanya selalu berakhir dengan negosiasi, dan ini tidak bisa dihindari, tetapi selama orang-orang ini berkuasa, situasi Rusia tidak akan berubah dalam hal negosiasi," paparnya.
Medvedev telah sering mengeluarkan ancaman serangan nuklir selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin sendiri mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada September 2022 bahwa dia siap menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah Rusia.
"Mereka tidak mengobarkan perang, mereka malah menghasilkan uang. Mereka mencoba melenyapkan musuh mereka selama berabad-abad," ujarnya.
"Sejauh menyangkut Eropa, itu adalah cerita yang aneh bagi saya. Mereka terus memanaskan ketegangan dengan keputusan mereka," lanjut Medvedev. "Eropa sudah gila."
Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu menyetujui transfer F-16 ke Ukraina dari sekutunya dan pelatihan AS untuk pilot Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah lama meminta sekutu Baratnya untuk menyediakan jet tempur canggih bagi militernya untuk membantu perang yang sedang berlangsung melawan Rusia.
Medvedev juga mempertimbangkan berapa lama dia yakin perang bisa bertahan.
"Konflik ini akan berlangsung sangat lama. Mungkin puluhan tahun. Ini realitas baru," katanya.
"Semuanya selalu berakhir dengan negosiasi, dan ini tidak bisa dihindari, tetapi selama orang-orang ini berkuasa, situasi Rusia tidak akan berubah dalam hal negosiasi," paparnya.
Medvedev telah sering mengeluarkan ancaman serangan nuklir selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin sendiri mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada September 2022 bahwa dia siap menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah Rusia.
(mas)