Waduh, Pentagon Salah Hitung Bantuan AS ke Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon dilaporkan telah melakukan kesalahan perhitungan bantuan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina . Pentagon telah melebihkan nilai amunisi, rudal, dan peralatan lain yang dikirim ke Ukraina sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp44,7 triliun. Kesalahan ini dapat menyebabkan lebih banyak senjata dikirim ke Kiev untuk pertahanannya melawan pasukan Rusia.
Menurut dua pejabat senior pertahanan AS kesalahan tersebut adalah hasil dari pemberian nilai yang lebih tinggi dari nilai yang dijaminkan pada persenjataan yang diambil dari stok AS dan kemudian dikirim ke Ukraina.
"Kami telah menemukan ketidakkonsistenan dalam cara kami menilai peralatan yang telah kami berikan kepada Ukraina," ucap salah satu pejabat pertahanan senior.
"Kongres sedang diberitahu tentang penyesuaian akuntansi pada hari Kamis," kata sumber tersebut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/5/2023).
Pejabat pertahanan AS mengatakan ada kemungkinan jumlah persenjataan yang dinilai terlalu tinggi dapat tumbuh melebihi USD3 miliar karena Pentagon memeriksa situasinya lebih teliti.
"Dalam akuntansinya, Pentagon menggunakan biaya penggantian untuk menilai bantuan senjata, bukan nilai persenjataan saat dibeli dan disusutkan," terang pejabat pertahanan senior.
Sejak Agustus 2021, AS telah mengirimkan senjata senilai sekitar USD21,1 miliar (Rp314,5 triliun) ke Ukraina dari persediaannya.
Meskipun tidak pasti bagaimana Kongres akan bereaksi terhadap berita tersebut, mengubah penilaian peralatan dapat menunda kebutuhan administrasi Biden untuk meminta Kongres mengesahkan lebih banyak dana buat Ukraina karena pertarungan pagu utang meningkat.
AS telah mengirim berbagai macam peralatan ke Ukraina dalam 37 paket Presidential Drawdown Authority termasuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), senjata anti-tank Javelin, dan sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot.
"Militer - Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Marinir - menggunakan, biaya penggantian item saat ini," kata salah satu pejabat senior pertahanan AS.
Memo 31 Maret, dilihat oleh Reuters, mengklarifikasi kepada akuntan puncak di setiap cabang militer metode mana yang harus digunakan, mengutip peraturan yang ada.
"Butuh waktu untuk menghitung peralatan bernilai miliaran dolar yang dikirim ke Ukraina," kata pejabat pertahanan senior.
Dalam kasus amunisi 155 milimeter untuk meriam Howitzer, yang lebih dari 1,5 juta telah dikirim ke Ukraina, masing-masing berharga sekitar USD800 (Rp11,9 juta) hari ini.
"Tetapi biaya sebenarnya dari setiap peluru, yang telah dikirim ke militer AS setiap tahun selama beberapa dekade, dapat dirata-ratakan dengan harga yang jauh lebih rendah," kata salah satu pejabat pertahanan senior.
Menurut dua pejabat senior pertahanan AS kesalahan tersebut adalah hasil dari pemberian nilai yang lebih tinggi dari nilai yang dijaminkan pada persenjataan yang diambil dari stok AS dan kemudian dikirim ke Ukraina.
"Kami telah menemukan ketidakkonsistenan dalam cara kami menilai peralatan yang telah kami berikan kepada Ukraina," ucap salah satu pejabat pertahanan senior.
"Kongres sedang diberitahu tentang penyesuaian akuntansi pada hari Kamis," kata sumber tersebut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/5/2023).
Pejabat pertahanan AS mengatakan ada kemungkinan jumlah persenjataan yang dinilai terlalu tinggi dapat tumbuh melebihi USD3 miliar karena Pentagon memeriksa situasinya lebih teliti.
"Dalam akuntansinya, Pentagon menggunakan biaya penggantian untuk menilai bantuan senjata, bukan nilai persenjataan saat dibeli dan disusutkan," terang pejabat pertahanan senior.
Sejak Agustus 2021, AS telah mengirimkan senjata senilai sekitar USD21,1 miliar (Rp314,5 triliun) ke Ukraina dari persediaannya.
Meskipun tidak pasti bagaimana Kongres akan bereaksi terhadap berita tersebut, mengubah penilaian peralatan dapat menunda kebutuhan administrasi Biden untuk meminta Kongres mengesahkan lebih banyak dana buat Ukraina karena pertarungan pagu utang meningkat.
AS telah mengirim berbagai macam peralatan ke Ukraina dalam 37 paket Presidential Drawdown Authority termasuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), senjata anti-tank Javelin, dan sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot.
"Militer - Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Marinir - menggunakan, biaya penggantian item saat ini," kata salah satu pejabat senior pertahanan AS.
Memo 31 Maret, dilihat oleh Reuters, mengklarifikasi kepada akuntan puncak di setiap cabang militer metode mana yang harus digunakan, mengutip peraturan yang ada.
"Butuh waktu untuk menghitung peralatan bernilai miliaran dolar yang dikirim ke Ukraina," kata pejabat pertahanan senior.
Dalam kasus amunisi 155 milimeter untuk meriam Howitzer, yang lebih dari 1,5 juta telah dikirim ke Ukraina, masing-masing berharga sekitar USD800 (Rp11,9 juta) hari ini.
"Tetapi biaya sebenarnya dari setiap peluru, yang telah dikirim ke militer AS setiap tahun selama beberapa dekade, dapat dirata-ratakan dengan harga yang jauh lebih rendah," kata salah satu pejabat pertahanan senior.
(ian)