3 Militer di Negara di Asia Tenggara Ini Sangat Berpengaruh dalam Politik
loading...
A
A
A
Foto/Reuters
Rumor bahwa Perdana Menteri (PM) Hun Sen berencana menyerahkan sukses kekuasaan kepada putra tertuanya Hun Manet. Hun Sen menyatakan akan mengundurkan diri pada Juli 2023 mendatang. Hun Manet saat ini adalah pemimpin de facto militer sejak 2018.
Selama beberapa dekade, militer Kamboja merupakan sayap kekuasaan dari Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa sejak 1979 setelah tergulingnya rezim Khmer Merah. Tapi, pemimpin militer tidak memegang jabatan politik. Namun, politisasi militer sangat kental di Kamboja.
3. Myanmar
Foto/Reuters
Liga untuk Demokrasi (NLD) berkuasa sejak 2016, tetapi digulingkan militer pada 2021. Itu menutup peluang berkembangnya demokrasinya di di Myanmar.
Bukan hanya politik, militer Myanmar juga menjalankan bisnis dan konglomerasi di berbagai sektor ekonomi. Misalnya, Myanmar Economic Holdings Limited yang dijalankan militer menguasai ekspor sumber daya alam. Sedangkan Viettel Group milik militer menguasai industri telekomunikasi.
(ahm)