3 Negara Jajahan Inggris yang Tidak Maju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak negara maju yang dulunya merupakan jajahan Inggris. Namun tak semua negara bekas jajahan itu bernasib mujur, karena ada sebagaian dari mereka tidak maju dan hidup menderita hingga sekarang.
Beberapa bekas jajahan Inggris yang sekarang menjadi negara maju antara lain Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan lain-lain.
Namun beda nasib dengan tiga negara ini, yang sama-sama pernah dijajah oleh Inggris.
Negara ini merdeka dari Inggris pada 19 Agustus 1919.
Saat ini, Afghanistan termasuk kategori negara miskin dengan produk nasional bruto (GNI) USD500.
Afghanistan sejatinya memiliki kekayaan hingga satu triliun dolar dalam cadangan mineral yang belum dimanfaatkan.
Namun negara ini dilandang perang selama beberapa tahun, yang menyebabkannya dijauhi banyak investor.
Afghanistan memiliki angka pengangguran lebih dari 23% dengan sekitar separuh penduduknya hidup miskin.
Negara ini dikendalikan oleh Taliban sejak 2021 atau setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menarik pasukannya.
Sialnya, miliaran aset negara tersebut dibekukan oleh Amerika sebagai respons perebutan kekuasaan oleh Taliban.
Beberapa bekas jajahan Inggris yang sekarang menjadi negara maju antara lain Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan lain-lain.
Namun beda nasib dengan tiga negara ini, yang sama-sama pernah dijajah oleh Inggris.
3 Negara Jajahan Inggris yang Tidak Maju
1. Afghanistan
Negara ini merdeka dari Inggris pada 19 Agustus 1919.
Saat ini, Afghanistan termasuk kategori negara miskin dengan produk nasional bruto (GNI) USD500.
Afghanistan sejatinya memiliki kekayaan hingga satu triliun dolar dalam cadangan mineral yang belum dimanfaatkan.
Namun negara ini dilandang perang selama beberapa tahun, yang menyebabkannya dijauhi banyak investor.
Afghanistan memiliki angka pengangguran lebih dari 23% dengan sekitar separuh penduduknya hidup miskin.
Negara ini dikendalikan oleh Taliban sejak 2021 atau setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menarik pasukannya.
Sialnya, miliaran aset negara tersebut dibekukan oleh Amerika sebagai respons perebutan kekuasaan oleh Taliban.