Berikut Perjalanan Politik Raja Charles III, Putra Mahkota Inggris Terlama
loading...
A
A
A
Pakar sejarah kerajaan Inggris Peter Stead mengungkapkan, Charles mengalami frustasi. "Saya pikir Charles seharusnya memberikan pencerahan dibandingkan menjadi anggota keluarga kerajaan yang eksentrik," katanya dilansir BBC.
3. Putra Mahkota Hijau
Julukan itu melekat pada Charles karena dia memiliki reputasi yang baik dalam isu lingkungan. Dia juga dikenal sebagai anggota keluarga kerajaan yang suka berkebun dan bertani. Bahkan, dia pernah memulai peternakan organik di salah satu ladangnya yakni Highgrove Gardens. Pada 2007, dia mendirikan Prince's Rainforest Project untuk meningkatkan kesadaran tentang penggundulan hutan.
"Charles telah memainkan peran penting dalam beberapa dekade lalu tentang isu global, terutama perubahan iklim dan keragaman hayati," kata Tim Wainwright, CEO WaterAid, lembaga amal milik Charles. Bahkan, politikus Amerika serikat Al Gore mengucapkan terima kasih kepada Charles kepemimpinan dan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan.
4. Kerap Mewakili Ibunya
Foto/Reuters
Saat menjadi putra mahkota, Charles menjalankan tanggung jawab untuk mewakili ibunya, Ratu Elizabeth II, ketika diundang dalam berbagai forum di luar negeri. Pada 2013, dia pernah mewakili ibunya untuk pertama kali pada pertemuan Commonwealth Heads of Government. Pada 2002, dia juga mewakili ibunya untuk menyampaikan Pidato Pembukaan Parlemen karena Ratu Elizabeth sedang sakit.
5. Naik Takhta karena Ibunya Meninggal
Charles naik takhta setelah ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022. Dia berpidato kepada publik pertama kali menjadi raja sehari setelahnya. Saat itu, dia juga mengumumkan bahwa William sebagai putra mahkota dan bergelar Prince of Wales.
6. Penobatan Raja Charles III Paling Sederhana
3. Putra Mahkota Hijau
Julukan itu melekat pada Charles karena dia memiliki reputasi yang baik dalam isu lingkungan. Dia juga dikenal sebagai anggota keluarga kerajaan yang suka berkebun dan bertani. Bahkan, dia pernah memulai peternakan organik di salah satu ladangnya yakni Highgrove Gardens. Pada 2007, dia mendirikan Prince's Rainforest Project untuk meningkatkan kesadaran tentang penggundulan hutan.
"Charles telah memainkan peran penting dalam beberapa dekade lalu tentang isu global, terutama perubahan iklim dan keragaman hayati," kata Tim Wainwright, CEO WaterAid, lembaga amal milik Charles. Bahkan, politikus Amerika serikat Al Gore mengucapkan terima kasih kepada Charles kepemimpinan dan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan.
4. Kerap Mewakili Ibunya
Foto/Reuters
Saat menjadi putra mahkota, Charles menjalankan tanggung jawab untuk mewakili ibunya, Ratu Elizabeth II, ketika diundang dalam berbagai forum di luar negeri. Pada 2013, dia pernah mewakili ibunya untuk pertama kali pada pertemuan Commonwealth Heads of Government. Pada 2002, dia juga mewakili ibunya untuk menyampaikan Pidato Pembukaan Parlemen karena Ratu Elizabeth sedang sakit.
5. Naik Takhta karena Ibunya Meninggal
Charles naik takhta setelah ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022. Dia berpidato kepada publik pertama kali menjadi raja sehari setelahnya. Saat itu, dia juga mengumumkan bahwa William sebagai putra mahkota dan bergelar Prince of Wales.
6. Penobatan Raja Charles III Paling Sederhana