Iran Bersedia Beri Senjata Pertahanan Tercanggihnya ke Suriah

Selasa, 09 Mei 2023 - 12:06 WIB
loading...
Iran Bersedia Beri Senjata Pertahanan Tercanggihnya ke Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad berdiri bersama Presiden Iran Ebrahim Raisi di Damaskus, Suriah, pada 3 Mei 2023. Foto/SANA/REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran bersedia memberikan senjata pertahanan tercanggihnya ke Suriah untuk meningkatkan keamanan. Menteri Pertahanan (Menhan) Iran Mohammad-Reza Ashtiani mengungkapkan hal itu pada Senin (8/5/2023).

"Era pemulihan ... Suriah di berbagai bidang telah dimulai, dan Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, antara lain ... bersiap (untuk meluncurkan) produksi dan peralatan Tentara Arab Suriah dengan senjata pertahanan tercanggih," papar Ashtiani dalam pertemuan dengan Menhan Suriah Ali Mahmoud Abbas, menurut media Iran.

Ashtiani menekankan Iran siap bekerja sama dengan Suriah dalam membangun pabrik dan meluncurkan produksi senjata pertahanan strategis untuk menciptakan infrastruktur pertahanan multiguna, memperkuat kemampuan militer republik, dan meningkatkan keamanan rakyat Suriah.

Pada saat yang sama, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri mengatakan Iran juga siap berbagi pengalamannya yang luas dalam melawan terorisme dan melakukan perang modern dengan Kesultanan Oman.

Pada Senin, Bagheri bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Pertahanan Oman Sayyid Shihab bin Tarik al Said di Oman.



Selama pertemuan tersebut, pejabat Iran mencatat penguatan hubungan antara kedua negara dan menawarkan bantuan Teheran dalam memerangi perdagangan narkoba maritim. Bagheri juga dilaporkan mengundang pejabat militer Oman untuk mengunjungi Iran.

Pada Minggu, para menteri luar negeri Liga Negara-negara Arab mengumumkan Suriah kembali ke organisasi tersebut.

Liga Arab yang beranggotakan 22 negara menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011 setelah perang pecah di negara itu.

Beberapa negara anggota kemudian menarik duta besar mereka dari Suriah sebagai protes terhadap kebijakan Presiden Suriah Bashar Assad, menuduh pemerintahnya menindak para demonstran di negara itu.

Bertahun-tahun kemudian, beberapa negara mulai mengambil langkah untuk terlibat kembali dengan Damaskus dan membuka kembali kedutaan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)