Pemukim Israel Bunuh 60 Warga Palestina Tahun Ini, Rezim Zionis Dituding Beri Fasilitas

Selasa, 09 Mei 2023 - 09:36 WIB
loading...
Pemukim Israel Bunuh...
Pemukim Israel membawa berbagai senjata menyerbu desa warga Palestina di Huwara, menyerang penduduk sipil dan merusak properti. Foto/Oren Ziv/Activestills
A A A
TEPI BARAT - Surat kabar Palestina Al Resalah menyatakan pemukim Israel yang didukung pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, telah membunuh 60 warga Palestina di Israel sejak awal 2023.

Laporan itu diungkap pada Minggu (7/5/2023). Korban Palestina terakhir dari serangan pemukim Israel adalah Ddiyar al Omari (21) yang dibunuh pemukim Yahudi di desa Sandala, Marj Ibn Amer, utara Israel.

Pembunuhnya, menurut Yedioth Ahronoth, diidentifikasi sebagai Dennis Pukin (32) dari permukiman ilegal Yahudi Gan Ner, utara Israel.

Yedioth Ahronoth melaporkan polisi Israel menahan pemukim, yang merupakan seorang tentara di Brigade Golani elit, dan membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Satu video untuk insiden tersebut menjadi viral di media sosial menunjukkan pemukim tersebut terlibat pertengkaran fisik dengan Aal Omari.



Kemudian pemukim itu menarik pistolnya dan melepaskan beberapa tembakan ke pemuda Palestina itu saat dia kembali ke mobilnya.

Keluarga korban Palestina mengatakan, "Keluarga Al Omari berduka di Sandala dan di seluruh Palestina, di dalam tanah air dan di luar negeri, untuk rakyat Palestina kami, martir muda Diyar Al Omari, yang ditembak mati oleh pemukim teroris Israel dengan darah dingin."

Ratusan orang Palestina memprotes di dekat permukiman Israel, mengutuk pembunuhan Al Omari, yang mereka sebut sebagai "eksekusi berdarah dingin", tetapi tentara Israel menindak demonstran.

Komite Kebebasan untuk Orang Arab di Israel menegaskan, "Pemerintah Israel telah mengambil keputusan strategis untuk menumpahkan darah kami hanya karena kami adalah orang Arab Palestina, terutama setelah membuka pintu lebar-lebar bagi para pemukimnya untuk mengangkat senjata dengan dalih membela diri."
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)