5 Suku Terbanyak di Ukraina, Yahudi Paling Kontroversial

Senin, 08 Mei 2023 - 15:57 WIB
loading...
A A A
Sebelumnya, alasan Rusia menyerang Ukraina karena menganggap bahwa Moskow ingin menyelamatkan warga etnik Rusia yang menjadi korban penindasan. Invasi menjadi jalan bagi Rusia untuk menyelamatkan warga etnik tersebut. Nikolay Mitrokhin, pakar Rusia dari Carnegie Endowment for International Peace, mengungkapan pemimpin Rusia kerap menganggap bahwa warga etnik Rusia di Ukraina adalah warga negara mereka. "Pemimpin Rusia kerap menjadikan alasan nasionalisme etnik Rusia menjadi alasan untuk invasi," katanya.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia untuk Pertama Kalinya

Yahudi

5 Suku Terbanyak di Ukraina, Yahudi Paling Kontroversial

Foto/PBS

Komunitas Yahudi masih eksis di Ukraina. Mereka tinggal di sana sejak ribuan tahun lalu. Berdasarkan World Jewish Congress, komunitas Yahudi di Ukraina menempati urutan ketiga komunitas Yahudi terbesar di Eropa dan kelima di dunia. Pembunuhan massal dan perburuan etnik Yahudi menjadikan mereka mengungsi pada abad 19 dan 20. Mayoritas etnik Yahudi meninggalkan Ukraina setelah kejatuhan komunisme karena sentimen anti-semit menjadi permasalahan utama bagi kelompok Yahudi.

Armenia

5 Suku Terbanyak di Ukraina, Yahudi Paling Kontroversial

Foto/Ukrainer

Populasi etnik Armenia di Ukraina meningkat dua kali lipat sejak berakhirnya Uni Soviet. Mereka masih memiliki hubungan dekat dengan Rusia. 50% warga etnik Armenia berbicara dengan bahasa asli mereka, tetapi lebih dari 43% berbicara dengan bahasa Rusia. Hanya 6% yang menjadikan Ukraina sebagai bahasa utama mereka.

Belarusia

5 Suku Terbanyak di Ukraina, Yahudi Paling Kontroversial

Foto/Belarus.by

Etnik Belarusia bermigrasi ke Ukraina sejak Ukraina dikuasai Uni Soviet. Seperti etnik minoritas lainnya, mereka menyebar ke seluruh penjuru Ukraina. Etnik Belarusia terbelah dalam sikap politik setelah invasi Rusia di Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)