Angkut 1.000 Tahanan Perang, Bangkai Kapal Perang Dunia II Jepang Ditemukan di Filipina
loading...
A
A
A
"Kami sangat sadar bahwa itu adalah kuburan, ini adalah kuburan perang untuk sekitar 1.100 orang - baik militer Sekutu maupun warga sipil, tetapi juga awak dan penjaga Jepang," kata Turner.
"Itu diperlakukan dengan hormat yang pantas," imbuhnya.
Tenggelamnya Montevideo Maru adalah bencana maritim terburuk di Australia, menewaskan sekitar 979 warga Australia termasuk sedikitnya 850 tentara.
Silentworld mengatakan warga sipil dari 13 negara lain juga ikut serta, sehingga jumlah total tahanan yang tewas menjadi sekitar 1.060 orang.
Mereka telah ditangkap beberapa bulan sebelumnya oleh pasukan Jepang pada jatuhnya kota pesisir Rabaul di Papua Nugini.
Silentworld mengatakan mereka yang tewas di atas kapal Montevideo Maru termasuk 33 awak kapal barang Norwegia Herstein dan sekitar 20 penjaga dan awak Jepang.
"Negara-negara lain yang terkena dampak tenggelamnya termasuk Inggris, Denmark, Estonia, Finlandia, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Swedia dan Amerika Serikat," katanya.
Andrea Williams, seorang warga Australia yang kakek dan paman buyutnya adalah interniran sipil yang tewas di kapal, juga bersama tim yang menemukannya.
"Itu sangat emosional tetapi juga merupakan momen yang sangat membanggakan bisa menemukan bangkai kapal itu," katanya kepada AFP.
"Itu diperlakukan dengan hormat yang pantas," imbuhnya.
Tenggelamnya Montevideo Maru adalah bencana maritim terburuk di Australia, menewaskan sekitar 979 warga Australia termasuk sedikitnya 850 tentara.
Silentworld mengatakan warga sipil dari 13 negara lain juga ikut serta, sehingga jumlah total tahanan yang tewas menjadi sekitar 1.060 orang.
Mereka telah ditangkap beberapa bulan sebelumnya oleh pasukan Jepang pada jatuhnya kota pesisir Rabaul di Papua Nugini.
Silentworld mengatakan mereka yang tewas di atas kapal Montevideo Maru termasuk 33 awak kapal barang Norwegia Herstein dan sekitar 20 penjaga dan awak Jepang.
"Negara-negara lain yang terkena dampak tenggelamnya termasuk Inggris, Denmark, Estonia, Finlandia, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Swedia dan Amerika Serikat," katanya.
Andrea Williams, seorang warga Australia yang kakek dan paman buyutnya adalah interniran sipil yang tewas di kapal, juga bersama tim yang menemukannya.
"Itu sangat emosional tetapi juga merupakan momen yang sangat membanggakan bisa menemukan bangkai kapal itu," katanya kepada AFP.