Angkut 1.000 Tahanan Perang, Bangkai Kapal Perang Dunia II Jepang Ditemukan di Filipina

Minggu, 23 April 2023 - 05:05 WIB
loading...
Angkut 1.000 Tahanan Perang, Bangkai Kapal Perang Dunia II Jepang Ditemukan di Filipina
Bangkai kapal Perang Dunia II Jepang ditemukan di Filipina. Foto/CNN
A A A
SYDNEY - Penjelajah laut dalam mengatakan mereka telah menemukan bangkai kapal angkut Jepang pada Perang Dunia II , Montevideo Maru, pada Sabtu (22/4/2023). Kapal nahas itu ditorpedo di lepas pantai Filipina, menewaskan hampir 1.000 warga Australia di dalamnya.

Kapal itu tenggelam pada 1 Juli 1942 oleh kapal selam AS yang awaknya tidak menyadarinya membawa tawanan perang (POW).

Setelah perencanaan selama lima tahun, para penjelajah mulai mencari bangkai kapal tersebut pada 6 April di Laut China Selatan di barat laut pulau utama Filipina, Luzon.

Mereka membuat penampakan positif hanya 12 hari kemudian menggunakan peralatan berteknologi tinggi termasuk kendaraan bawah air otonom yang dilengkapi dengan sonar.

Kelompok arkeologi maritim Yayasan Silentworld, yang mengorganisir misi tersebut dengan perusahaan survei laut dalam Belanda, Fugro, mengatakan kapal tersebut ditemukan pada kedalaman lebih dari 4 km.

"Ketika kami melihat gambar-gambar itu, itu adalah momen seumur hidup, sangat mengasyikkan," kata Kapten Roger Turner, direktur teknis ekspedisi, kepada AFP melalui telepon dari kapal survei Fugro Equator seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (23/4/2023).

Ia mengatakan bahwa kapal itu terbelah menjadi dua bagian, dengan haluan dan buritan terpisah sekitar 500 meter di dasar laut.

"Kami pikir dia terkena dua torpedo. Yang pertama menyebabkan dia tenggelam, yang kedua benar-benar meledakkan sebagian akomodasi," jelasnya.

Pihak Silentworld mengatakan puing-puing itu akan tetap tidak terganggu di dasar laut, di mana letaknya lebih dalam daripada Titanic, untuk menghormati keluarga mereka yang tewas. Tidak ada artefak atau sisa-sisa manusia yang harus dihapus.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)