Bocoran Dokumen Pentagon Sebut Negara Pro-Rusia Ini Setuju Persenjatai Ukraina

Kamis, 13 April 2023 - 04:23 WIB
loading...
Bocoran Dokumen Pentagon Sebut Negara Pro-Rusia Ini Setuju Persenjatai Ukraina
Bocoran dokumen Pentagon menyatakan Serbia setuju untuk mempersenjatai Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Salah satu negara pro-Rusia di Eropa, Serbia , disebut telah berjanji untuk mengirimkan senjata ke Ukraina atau telah melakukannya. Hal itu berdasakan dokumen rahasia Pentagon yang bocor ke publik.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (13/4/2023), salah satu dokumen yang bocor itu adalah kumpulan posisi negara-negara Eropa dalam menyediakan senjata dan pelatihan dari awal Maret. Dokumen itu berjudul "Tanggapan terhadap Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Dokumen ini memberikan posisi yang dinilai dari masing-masing negara dengan tanda centang atau tanda silang.

"Serbia dinilai telah menyediakan atau berkomitmen untuk memberikan bantuan mematikan," begitu bunyi laporan itu seperti dikutip dari media Inggris tersebut.



Serbia juga dilaporkan memiliki kemampuan militer dan kemauan politik untuk menyediakan senjata di masa depan.

Dokumen Pentagon tentang kontribusi Eropa itu diberi tanda "Rahasia/Noforn", yang artinya tidak boleh diperlihatkan kepada warga negara asing mana pun, termasuk sekutu.

Kementerian Luar Negeri Serbia belum mengomentari dokumen tersebut, tetapi berita tersebut akan menimbulkan kontroversi politik di negara yang secara tradisional mendukung Rusia, yang secara konsisten mendukung Beograd dalam perang Balkan tahun 1990-an.

Dalam jajak pendapat tahun lalu, 66% orang Serbia mengatakan mereka percaya Rusia sebagai "sahabat terbaik" negara mereka, menjadikan Serbia sebagai orang asing di dunia dalam hal itu.



Serbia juga satu-satunya negara Eropa yang menentang semua sanksi terhadap Rusia. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, telah berusaha untuk mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Beijing sambil berusaha untuk tidak sepenuhnya mengasingkan AS dan UE. Pemerintahannya telah beberapa kali memberikan suara menentang Rusia di majelis umum PBB atas invasinya ke Ukraina.

Kebocoran dokumen tersebut telah menciptakan keretakan dalam hubungan AS-Ukraina karena mengungkapkan banyak hal tentang penempatan militer Ukraina. Dokumen itu juga memperjelas bahwa intelijen AS pesimis tentang peluang Kiev untuk merebut kembali sejumlah besar wilayahnya dalam serangan balik yang diharapkan dilakukan pada musim semi mendatang.

Dokumen yang bocor tersebut belum bisa diverifikasi keasliannya secara independen, tetapi pejabat AS sejauh ini menunjuk hanya satu dokumen yang diposting ulang di aplikasi pesan Telegram, yang melibatkan jumlah korban, sebagai jelas-jelas palsu.

Departemen Kehakiman AS sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku yang membocorkan dokumen-dokumen itu, yang tampaknya pertama kali memposting dokumen rahasia Pentagon tersebut tahun lalu di server yang digunakan oleh sekitar 20 orang yang terlibat dalam peralatan militer dan video game.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)