Permusuhan 2 Keluarga, 11 Orang Terbakar Hidup-hidup di Mobil yang Ditembaki

Selasa, 21 Maret 2023 - 15:02 WIB
loading...
Permusuhan 2 Keluarga, 11 Orang Terbakar Hidup-hidup di Mobil yang Ditembaki
Sebanyak 11 orang terbakar hidup-hidup di dalam mobil yang ditembaki lima orang bersenjata di Pakistan. Pembunuhan brutal ini merupakan puncak dari permusuhan dua keluarga. Foto/SINDOnews.com/Ilustrasi
A A A
ISLAMABAD - Orang-orang bersenjata menembaki mobil yang membawa 11 orang, menyebabkan semua korban terbakar hidup-hidup, di Pakistan pada Senin malam. Polisi setempat pada Selasa (21/3/2023) mengatakan serangan ini merupakan puncak permusuhan dua keluarga selama puluhan tahun.

Pembunuhan brutal ini terjadi di wilayah barat laut Pakistan, wilayah pegunungan di mana komunitas setempat mematuhi aturan suku tradisional.

Polisi mengatakan Atif Munsif Khan (42), pemimpin dewan distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, tewas pada Senin malam di kota Havelian, 33 kilometer (20 mil) utara Islamabad.



"Hingga lima orang melepaskan tembakan dari dua sisi ke sebuah kendaraan yang membawa Khan dan 10 [orang] lainnya, termasuk bodyguard dan pengawal polisi, membunuh mereka semua di tempat," kata pejabat polisi distrik setempat, Omar Tufail, kepada AFP.

"Akibatnya, kendaraan terbakar dan semua penumpang terbakar hidup-hidup dan tubuh yang hangus sekarang tidak bisa dikenali lagi," paparnya.

Tufail mengatakan keluarga Khan mendaftarkan pengaduan polisi. "Menyalahkan pembunuhan itu pada rival mereka dalam perseteruan dikatakan hampir lima dekade, yang juga merenggut nyawa ayah dan kakek Khan," paparnya.

“Puluhan orang dari kedua belah pihak telah tewas akibat perseteruan keluarga sejauh ini,” imbuh dia.

Pejabat senior polisi setempat lainnya, Sajid Tanoli, mengonfirmasi insiden tersebut dan mengesampingkan keterlibatan kelompok militan seperti Taliban Pakistan yang telah lama tumbuh subur di Khyber Pakhtunkhwa.

Khan adalah anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Imran Khan, meskipun sang mantan pemimpin tersebut tidak memiliki hubungan keluarga dengan korban.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2111 seconds (0.1#10.140)