Minggu Siang, Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik

SEOUL - Militer Korea selatan (Korsel) pada Minggu (19/3/2023) melaporkan Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke arah Laut Timur. Peluncuran ini mengikuti serangkain peluncuran sebelumnya sebagai protes atas latihan militer Korsel-Amerika Serikat (AS).

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran dari daerah Tongchang-ri di pantai barat Korut pada pukul 11:05 waktu setempat. Daerah itu adalah lokasi peluncuran roket jarak jauh utama Korut.

"Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaannya dalam persiapan menghadapi kemungkinan peluncuran tambahan, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat," kata JCS dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan seperti dilansir dari kantor berita Korsel, Yonhap.



Peluncuran rudal terbaru yang dilakukan Korut juga dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang.

Dilansir dari CNN, Penjaga Pantai Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal yang diluncurkan oleh Korut tampaknya telah mendarat.

Penjaga Pantai Jepang lantas memperingatkan semua kapal untuk menunggu informasi lebih lanjut, tidak mendekati benda jatuh, dan melaporkan sesuatu yang mencurigakan.

Korut telah meningkatkan ketegangan karena Korsel-AS melakukan latihan Freedom Shield reguler yang disebut Pyongyang sebagai persiapan perang agresi melawannya.



Latihan perang selama 11 hari itu akan berakhir Kamis mendatang.

Pekan lalu, Korut menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17. Peluncuran itu mengikuti peluncuran dua rudal balistik jarak pendek pada hari Selasa dan apa yang diklaimnya sebagai dua "rudal jelajah strategis" dari kapal selam dua hari sebelumnya.

Peluncuran ICBM dilakukan hanya beberapa jam sebelum Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengadakan pertemuan puncak di Tokyo dan menyepakati kerja sama keamanan yang lebih kuat melawan ancaman nuklir dan rudal Korut yang semakin meningkat.

Kekhawatiran terus berlanjut bahwa Korut dapat menggunakan latihan sekutu sebagai dalih untuk meluncurkan provokasi besar, seperti peluncuran ICBM dan bahkan uji coba nuklir.