AS Tuduh China Berusaha Sembunyikan Kekejaman Korea Utara

Sabtu, 18 Maret 2023 - 11:50 WIB
loading...
AS Tuduh China Berusaha Sembunyikan Kekejaman Korea Utara
Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat pada Jumat (17/3/2023), menuduh China berusaha menyembunyikan kekejaman Korea Utara dari dunia dengan memblokir siaran web pertemuan informal anggota Dewan Keamanan PBB atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh Pyongyang.

"Beberapa anggota dewan terlalu bersedia untuk melindungi rezim dari pertanggungjawaban," Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada pertemuan tersebut dengan referensi terselubung ke China dan Rusia.



China dan Rusia berpendapat bahwa Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara, yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional, seharusnya tidak membahas masalah hak asasi manusia. Mereka mengatakan, pertemuan semacam itu harus dibatasi pada badan-badan PBB lainnya, seperti Dewan Hak Asasi Manusia PBB atau Majelis Umum PBB.

Diplomat China Xing Jisheng mengatakan, pertemuan itu, yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat dan Albania, "sama sekali tidak konstruktif."

"Alih-alih meredakan ketegangan, itu justru dapat meningkatkan konflik dan karena itu merupakan langkah yang tidak bertanggung jawab. Menggunakan WebTV PBB untuk siaran langsung adalah pemborosan sumber daya PBB," katanya, seperti dikutip dari Reuters.



Semua 15 anggota dewan harus setuju untuk mengizinkan diskusi informal semacam itu disiarkan di web oleh PBB, dan para diplomat mengatakan bahwa jarang ada siaran yang diblokir. Terlepas dari langkah China, pertemuan pada hari Jumat masih dihadiri publik dan media.

Thomas-Greenfield mengatakan program rudal nuklir dan balistik Korea Utara "terkait erat dengan pelanggaran hak asasi manusia rezim."

“Pengejaran senjata pemusnah massal selalu mengalahkan hak asasi manusia dan kebutuhan kemanusiaan rakyatnya,” katanya. "(Pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un telah memilih amunisi daripada nutrisi, rudal di atas umat manusia," lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)