Korut Akui Luncurkan Rudal, Ancam Akan Musnahkan Musuh
loading...
A
A
A
Latihan Freedom Shield terdiri dari latihan lapangan langsung dan latihan simulasi komputer pos komando dalam skala yang tidak terlihat dalam lima tahun.
Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Korsel Lee Jong-sup mengunjungi bunker komando masa perang dan menekankan bahwa latihan tersebut mencerminkan situasi keamanan yang berubah di Semenanjung Korea karena meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korut.
"Berbeda dengan sebelumnya, latihan ini akan dilakukan siang malam selama 11 hari berturut-turut, yang akan menambah kelelahan Anda, tetapi akan lebih praktis dengan tetap menjaga postur kesiapan militer yang kokoh," katanya di Komando Pertahanan Ibu Kota di selatan Seoul.
Latihan bersama dua negara sekutu itu telah diperkecil atau dibatalkan dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi Covid-19 serta upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Korut di bawah mantan Presiden AS Donald Trump dan mantan Presiden Korsel Moon Jae-in.
Sementara itu, purnawirawan Letnan Jenderal Korsel Chun In-bum mengatakan jeda pelatihan berdampak pada kesiapan pasukan di Semenanjung.
“Aliansi mampu mempertahankan efisiensi komandan dan staf mereka dengan menyesuaikan skala dan nada latihan bersama,” kata Chun dalam jumpa pers dengan media internasional di pusat kota Seoul.
"Tapi kemudian mereka berhenti melakukan pelatihan taktis," katanya.
"Karena kebetulan ini, ada kelonggaran dalam kesiapan, yang tidak bisa dimaafkan," tukasnya.