Perbandingan B-21 Raider Terbaru Vs Pembom B-2 AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pihak militer Amerika Serikat (AS) memamerkan foto terbaru dari B-21, pembom strategis yang masih dikembangkan oleh Angkatan Udaranya. Gambar terbaru yang beredar memperlihatkan bahwa B-21 Raider berada di symposium peperangan Angkatan Udara dan Luar Angkasa 2023 di Colorado. Informasi tersebut dimuat di laman Fox News pada 9 Maret 2023.
B-21 dikembangkan guna menjadi pembom yang mampu beradaptasi dengan beragam ancaman di masa depan. Canggihnya, B-21 Raider memiliki kemampuan nuklir dan konvensional. B-21 Raider bahkan disebut sebagai backbone atau tulang punggung armada pembom di masa depan.
B-21 Raider masuk dalam program Long Range Strike Bomber atau LSR-B. Angkatan Udara AS berusaha agar B-21 Raider bisa digunakan pada tahun 2025 mendatang. Keberadaan armada ini turut melengkapi Rockwell B-1 Lancer, Boeing B-52, dan Northrop Grumman B-2 Spirit. Sementara itu, adanya proposal permintaan pengembangan B-21 Raider muncul pada Juli 2014. Setahun setelahnya, kontrak pengembangan diberikan kepada Northrop Grumman.
Menjadi pelengkap B-2, apa perbandingan antara B-21 Raider dengan armada pembom itu? Hal pertama yang terlihat adalah waktu produksinya. B-2 digunakan oleh Angkatan Udara AS pada tahun 1993. Sama seperti B-21, B-2 yang juga disebut Spirit dikelola oleh Northrop Grumman Corporation. Armada ini memiliki panjang 21 meter dan sedikit lebih besar dibandingkan dengan pesawat tempur pada umumnya.
B-2 kala itu sengaja diperuntukkan untuk menembus pertahanan udara Uni Soviet. Melansir laman Britannica, B-2 adalah pesawat termahal di dunia dengan harga melebihi angka USD1 miliar per unitnya. Awalnya, AS berencana memproduksi 132 unit. Namun, rencana tersebut tidak berhasil tercapai. Usai Perang Dingin, Negeri Paman Sam hanya sanggup memproduksi 20 unit B-2.
Perbandingan mencolok dari B-21 dan B-2 adalah ukurannya. Informasi yang tim kumpulkan, B-21 Raider berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan B-2. Ukuran sayap B-21 lebih kecil 15% daripada B-2. Karena ukurannya yang lebih kecil, maka B-21 berpotensi untuk terbang tanpa terdeteksi melalui wilayah udara yang diperebutkan. Muatan yang dibawa B-21 50% lebih sedikit dari B-2. Sehingga, diharapkan bisa lebih efisien dalam melakukan penyusupan.
B-21 dikembangkan guna menjadi pembom yang mampu beradaptasi dengan beragam ancaman di masa depan. Canggihnya, B-21 Raider memiliki kemampuan nuklir dan konvensional. B-21 Raider bahkan disebut sebagai backbone atau tulang punggung armada pembom di masa depan.
B-21 Raider masuk dalam program Long Range Strike Bomber atau LSR-B. Angkatan Udara AS berusaha agar B-21 Raider bisa digunakan pada tahun 2025 mendatang. Keberadaan armada ini turut melengkapi Rockwell B-1 Lancer, Boeing B-52, dan Northrop Grumman B-2 Spirit. Sementara itu, adanya proposal permintaan pengembangan B-21 Raider muncul pada Juli 2014. Setahun setelahnya, kontrak pengembangan diberikan kepada Northrop Grumman.
Menjadi pelengkap B-2, apa perbandingan antara B-21 Raider dengan armada pembom itu? Hal pertama yang terlihat adalah waktu produksinya. B-2 digunakan oleh Angkatan Udara AS pada tahun 1993. Sama seperti B-21, B-2 yang juga disebut Spirit dikelola oleh Northrop Grumman Corporation. Armada ini memiliki panjang 21 meter dan sedikit lebih besar dibandingkan dengan pesawat tempur pada umumnya.
B-2 kala itu sengaja diperuntukkan untuk menembus pertahanan udara Uni Soviet. Melansir laman Britannica, B-2 adalah pesawat termahal di dunia dengan harga melebihi angka USD1 miliar per unitnya. Awalnya, AS berencana memproduksi 132 unit. Namun, rencana tersebut tidak berhasil tercapai. Usai Perang Dingin, Negeri Paman Sam hanya sanggup memproduksi 20 unit B-2.
Perbandingan mencolok dari B-21 dan B-2 adalah ukurannya. Informasi yang tim kumpulkan, B-21 Raider berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan B-2. Ukuran sayap B-21 lebih kecil 15% daripada B-2. Karena ukurannya yang lebih kecil, maka B-21 berpotensi untuk terbang tanpa terdeteksi melalui wilayah udara yang diperebutkan. Muatan yang dibawa B-21 50% lebih sedikit dari B-2. Sehingga, diharapkan bisa lebih efisien dalam melakukan penyusupan.
(ian)