AS Pamer Bomber Siluman Generasi Terbaru, Dibanderol Rp11 Triliun Per Pesawat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) merilis foto-foto baru dari pembom siluman strategis terbarunya, B-21 Raider. Foto itu termasuk jepretan yang menunjukkan pesawat tempur canggih dari sudut yang lebih tinggi.
Gambar lainnya adalah foto jarak dekat hidung B-21 yang menunjukkan profil "paruh elang" dari pembom baru tersebut.
B-21, yang diluncurkan saat upacara di pabrik Northrop Grumman pada Desember 2022. Pesawat baru itu bertujuan menggantikan pembom B-2 AS yang sudah tua dan memiliki label harga yang lumayan fantastis USD692 juta (Rp11 triliun) per pesawat.
Outlet media penerbangan militer internasional melaporkan dalam konteks ini, “Dari sudut pandang 3/4, (profil) ini tampaknya sangat mirip dengan salah satu B-2, nenek moyang B-21 berusia tiga dekade yang akan akhirnya diganti dengan pesawat baru."
Pelepasan foto tersebut dilakukan setelah USAF meluncurkan B-21 selama upacara di fasilitas pabrikan Northrop Grumman di California pada awal Desember 2022.
Para hadirin termasuk Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang menyebut Raider sebagai "bukti keunggulan abadi Amerika dalam kecerdikan dan inovasi."
Dia mengklaim pesawat baru itu akan menawarkan kemajuan yang signifikan atas pembom yang ada di armada AS, dengan alasan, "Bahkan sistem pertahanan udara yang paling canggih pun akan kesulitan mendeteksi B-21 di langit."
Austin kemudian melangkah lebih jauh dengan menegaskan pembom baru dibangun dengan "arsitektur sistem terbuka", yang memungkinkan penggabungan "senjata baru yang bahkan belum ditemukan".
Seperti yang diharapkan, kepala Pentagon tetap bungkam tentang fitur spesifik B-21, yang mampu membawa senjata nuklir dan konvensional.
Pesawat tersebut diproyeksikan memiliki harga masing-masing USD692 juta, dengan USAF berencana untuk membangun setidaknya 100 pembom semacam itu.
Gambar lainnya adalah foto jarak dekat hidung B-21 yang menunjukkan profil "paruh elang" dari pembom baru tersebut.
B-21, yang diluncurkan saat upacara di pabrik Northrop Grumman pada Desember 2022. Pesawat baru itu bertujuan menggantikan pembom B-2 AS yang sudah tua dan memiliki label harga yang lumayan fantastis USD692 juta (Rp11 triliun) per pesawat.
Outlet media penerbangan militer internasional melaporkan dalam konteks ini, “Dari sudut pandang 3/4, (profil) ini tampaknya sangat mirip dengan salah satu B-2, nenek moyang B-21 berusia tiga dekade yang akan akhirnya diganti dengan pesawat baru."
Pelepasan foto tersebut dilakukan setelah USAF meluncurkan B-21 selama upacara di fasilitas pabrikan Northrop Grumman di California pada awal Desember 2022.
Para hadirin termasuk Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang menyebut Raider sebagai "bukti keunggulan abadi Amerika dalam kecerdikan dan inovasi."
Dia mengklaim pesawat baru itu akan menawarkan kemajuan yang signifikan atas pembom yang ada di armada AS, dengan alasan, "Bahkan sistem pertahanan udara yang paling canggih pun akan kesulitan mendeteksi B-21 di langit."
Austin kemudian melangkah lebih jauh dengan menegaskan pembom baru dibangun dengan "arsitektur sistem terbuka", yang memungkinkan penggabungan "senjata baru yang bahkan belum ditemukan".
Seperti yang diharapkan, kepala Pentagon tetap bungkam tentang fitur spesifik B-21, yang mampu membawa senjata nuklir dan konvensional.
Pesawat tersebut diproyeksikan memiliki harga masing-masing USD692 juta, dengan USAF berencana untuk membangun setidaknya 100 pembom semacam itu.
(sya)