Raisi Sebut 'Musuh' Iran di Balik Serangan Racun Siswi Sekolah, Tuding AS?
loading...
A
A
A
Sebelumnya pada hari Kamis, 21 mahasiswi dibawa ke rumah sakit setelah diracuni di asrama mereka di kota Karaj, sementara setidaknya 10 sekolah perempuan menjadi sasaran serangan racun di kota Teheran dan Ardebil pada hari Rabu.
Beberapa warga Iran, termasuk aktivis terkemuka, menuduh rezim bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka percaya bahwa peracunan, yang terjadi lebih dari lima bulan setelah protes yang menyebar ke seluruh Iran setelah kematian Mahisa Amini, disengaja dan merupakan bentuk "balas dendam" terhadap siswi karena berpartisipasi dalam aksi protes.
Mahisa Amini meninggal pada 16 September setelah penangkapannya oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian negara untuk wanita yang ketat. Kematiannya memicu protes berbulan-bulan yang dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan Republik Islam.
Para siswi di seluruh Iran bergabung dalam aksi protes tersebut, dengan banyak video di media sosial menunjukkan mereka melepas jilbab dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, termasuk di lingkungan sekolah.
Beberapa warga Iran, termasuk aktivis terkemuka, menuduh rezim bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka percaya bahwa peracunan, yang terjadi lebih dari lima bulan setelah protes yang menyebar ke seluruh Iran setelah kematian Mahisa Amini, disengaja dan merupakan bentuk "balas dendam" terhadap siswi karena berpartisipasi dalam aksi protes.
Mahisa Amini meninggal pada 16 September setelah penangkapannya oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian negara untuk wanita yang ketat. Kematiannya memicu protes berbulan-bulan yang dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan Republik Islam.
Para siswi di seluruh Iran bergabung dalam aksi protes tersebut, dengan banyak video di media sosial menunjukkan mereka melepas jilbab dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, termasuk di lingkungan sekolah.
(ian)