Raisi Sebut 'Musuh' Iran di Balik Serangan Racun Siswi Sekolah, Tuding AS?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Gelombang serangan racun yang terus berlanjut terhadap siswi di Iran adalah plot oleh "musuh" Teheran untuk menciptakan ketakutan di sekolah-sekolah negara itu. Tudingan itu dilontarkanPresiden Iran, Ebrahim Raisi.
“Musuh ingin menciptakan ketakutan di sekolah-sekolah dan menciptakan kekacauan di berbagai bidang melalui ketidakamanan dan atmosfir ketakutan dan keputusasaan,” kata Raisi seperti dikutip kantor berita negara, IRNA, dalam komentar pertamanya tentang masalah tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (3/3/2023).
Dia tidak menyebutkan nama negara tertentu, tetapi pejabat Iran sering menggunakan istilah "musuh" untuk menyebut Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Raisi mengatakan dia telah menugaskan Menteri Dalam Negeri serta intelijen untuk menyelidiki peracunan dan menggagalkan konspirasi ini dengan laporan yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Ratusan kasus gangguan pernapasan telah dilaporkan terjadi di kalangan siswi di seluruh Iran dalam tiga bulan terakhir. Seorang pejabat pemerintah mengatakan keracunan itu bisa menjadi upaya untuk memaksa penutupan sekolah anak perempuan di negara tersebut.
Pemerintah AS dan Jerman telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas laporan serangan racun dan meminta Iran untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Iran mengutuk reaksi "intervensi" Washington dan Berlin, menuduh mereka melanjutkan "perang gabungan musuh" terhadap Iran.
“Bangsa Iran yang hebat sangat mengenal air mata buaya!” tulis Hossein Amir-Abdollahian di Twitter.
“Musuh ingin menciptakan ketakutan di sekolah-sekolah dan menciptakan kekacauan di berbagai bidang melalui ketidakamanan dan atmosfir ketakutan dan keputusasaan,” kata Raisi seperti dikutip kantor berita negara, IRNA, dalam komentar pertamanya tentang masalah tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (3/3/2023).
Dia tidak menyebutkan nama negara tertentu, tetapi pejabat Iran sering menggunakan istilah "musuh" untuk menyebut Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Raisi mengatakan dia telah menugaskan Menteri Dalam Negeri serta intelijen untuk menyelidiki peracunan dan menggagalkan konspirasi ini dengan laporan yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Ratusan kasus gangguan pernapasan telah dilaporkan terjadi di kalangan siswi di seluruh Iran dalam tiga bulan terakhir. Seorang pejabat pemerintah mengatakan keracunan itu bisa menjadi upaya untuk memaksa penutupan sekolah anak perempuan di negara tersebut.
Pemerintah AS dan Jerman telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas laporan serangan racun dan meminta Iran untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Iran mengutuk reaksi "intervensi" Washington dan Berlin, menuduh mereka melanjutkan "perang gabungan musuh" terhadap Iran.
“Bangsa Iran yang hebat sangat mengenal air mata buaya!” tulis Hossein Amir-Abdollahian di Twitter.