Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dengan Negara BRICS Lainnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan lima negara yang tercermin dari nama organisasi, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).
Organisasi ini menjadi wadah negara-negara dengan ekonomi pasar yang kuat dan terus berkembang di dunia.
Berdiri pada 16 Juni 2009, BRICS memiliki tujuan untuk mempromosikan keamanan, perdamaian, kerja sama, dan pembangunan. Di luar itu, negara-negara anggota BRICS, terutama Rusia, juga mempunyai kekuatan dalam bidang militer.
Dalam data yang disajikan oleh Statista, Rusia mempunyai 830.000 anggota militer aktif pada tahun 2023. Selain itu, negara ini juga diperkuat oleh 350.000 anggota dinas cadangan dan 250.000 pasukan paramiliter.
Rusia memiliki alutsista canggih yang dioperasikan oleh berbagai matra. Pada Angkatan Udara, misalnya, Global Firepower mencatat bahwa Rusia mempunyai lebih 4.182 unit total pesawat. Selain itu, ada 1.531 unit helikopter, 537 unit helikopter serang, 524 pesawat latih, serta masih banyak lagi.
Untuk Angkatan Darat, Rusia diperkuat oleh 12.000 tank dan 3.887 MLRS (Multiple-Launch Rocket System).
Sementara itu, total aset milik Angkatan Laut Rusia mencapai 598 unit, yang terdiri dari fregat, kapal patroli, korvet, kapal selam, dan kapal penghancur.
Militer Rusia terus menjadi sorotan, karena masih melakukan serangan kepada Ukraina hingga kini. Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, memerintahkan militernya untuk menyerang Ukraina sejak Februari 2022.
Berbagai serangan yang diluncurkan Rusia secara gamblang memperlihatkan kekuatan alutsistanya. Pada Oktober 2022, Moskow meluncurkan rudal jelajah Kh-55 dan Kh-101, yang diluncurkan dari darat dan laut. Pasukan Rusia juga berulang kali memanfaatkan sistem rudal pertahanan permukaan ke udara S-300 untuk menyasar daratan Ukraina.
Pada tahun 2021, pengeluaran militer Rusia melonjak 2,9%, menjadi sekitar USD65,9 miliar. Hal itu terjadi karena Rusia mempersiapkan dan membangun pasukan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina.
Menurut SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), tahun tersebut adalah ketiga kalinya pengeluaran militer Rusia bengkak.
Mari bandingkan dengan kekuatan militer negara anggota BRICS lainnya, yakni China dan India.
Jika menilik jumlah personel militer, China memiliki personel jauh lebih banyak dibandingkan Rusia. Data Statista menyebut bahwa Negeri Tirai Bambu itu mempunyai 2 juta personel, disusul India dengan 1,45 juta orang.
Meskipun demikian, alutsista China tidak sebanyak kepunyaan Rusia. Total pesawatnya hanya 3.284 unit, tank 4.950 unit, dan total aset Angkatan Laut-nya 730 unit.
Jumlah tersebut juga tak berbeda jauh dengan India, bahkan lebih sedikit. Dilihat dari total pesawat, India hanya mempunyai 2.210 unit. Global Firepower mendata, tank yang dimiliki India ada 4.614 unit dan total aset Angkatan Laut-nya 295 unit.
Di tahun 2021, China mengalokasikan USD293 miliar untuk sektor militer. Jumlah tersebut meningkat 4,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, 64% pengeluaran modal India di bidang militer digunakan untuk mengakuisisi senjata produksi dalam negeri. Pengeluaran militer negara ini mencapai USD76,6 miliar.
Bagaimana dengan Brasil dan Afrika Selatan? Menurut pemeringkatan kekuatan militer oleh Global Firepower, Brasil berada di posisi 12, sedangkan Afrika Selatan menempati peringkat 33. Dalam hal anggaran pertahanan, personel militer, dan jumlah alutsista, kedua negara ini berada jauh di belakang Rusia.
Organisasi ini menjadi wadah negara-negara dengan ekonomi pasar yang kuat dan terus berkembang di dunia.
Berdiri pada 16 Juni 2009, BRICS memiliki tujuan untuk mempromosikan keamanan, perdamaian, kerja sama, dan pembangunan. Di luar itu, negara-negara anggota BRICS, terutama Rusia, juga mempunyai kekuatan dalam bidang militer.
Dalam data yang disajikan oleh Statista, Rusia mempunyai 830.000 anggota militer aktif pada tahun 2023. Selain itu, negara ini juga diperkuat oleh 350.000 anggota dinas cadangan dan 250.000 pasukan paramiliter.
Rusia memiliki alutsista canggih yang dioperasikan oleh berbagai matra. Pada Angkatan Udara, misalnya, Global Firepower mencatat bahwa Rusia mempunyai lebih 4.182 unit total pesawat. Selain itu, ada 1.531 unit helikopter, 537 unit helikopter serang, 524 pesawat latih, serta masih banyak lagi.
Untuk Angkatan Darat, Rusia diperkuat oleh 12.000 tank dan 3.887 MLRS (Multiple-Launch Rocket System).
Sementara itu, total aset milik Angkatan Laut Rusia mencapai 598 unit, yang terdiri dari fregat, kapal patroli, korvet, kapal selam, dan kapal penghancur.
Militer Rusia terus menjadi sorotan, karena masih melakukan serangan kepada Ukraina hingga kini. Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, memerintahkan militernya untuk menyerang Ukraina sejak Februari 2022.
Berbagai serangan yang diluncurkan Rusia secara gamblang memperlihatkan kekuatan alutsistanya. Pada Oktober 2022, Moskow meluncurkan rudal jelajah Kh-55 dan Kh-101, yang diluncurkan dari darat dan laut. Pasukan Rusia juga berulang kali memanfaatkan sistem rudal pertahanan permukaan ke udara S-300 untuk menyasar daratan Ukraina.
Pada tahun 2021, pengeluaran militer Rusia melonjak 2,9%, menjadi sekitar USD65,9 miliar. Hal itu terjadi karena Rusia mempersiapkan dan membangun pasukan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina.
Menurut SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), tahun tersebut adalah ketiga kalinya pengeluaran militer Rusia bengkak.
Mari bandingkan dengan kekuatan militer negara anggota BRICS lainnya, yakni China dan India.
Jika menilik jumlah personel militer, China memiliki personel jauh lebih banyak dibandingkan Rusia. Data Statista menyebut bahwa Negeri Tirai Bambu itu mempunyai 2 juta personel, disusul India dengan 1,45 juta orang.
Meskipun demikian, alutsista China tidak sebanyak kepunyaan Rusia. Total pesawatnya hanya 3.284 unit, tank 4.950 unit, dan total aset Angkatan Laut-nya 730 unit.
Jumlah tersebut juga tak berbeda jauh dengan India, bahkan lebih sedikit. Dilihat dari total pesawat, India hanya mempunyai 2.210 unit. Global Firepower mendata, tank yang dimiliki India ada 4.614 unit dan total aset Angkatan Laut-nya 295 unit.
Di tahun 2021, China mengalokasikan USD293 miliar untuk sektor militer. Jumlah tersebut meningkat 4,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, 64% pengeluaran modal India di bidang militer digunakan untuk mengakuisisi senjata produksi dalam negeri. Pengeluaran militer negara ini mencapai USD76,6 miliar.
Bagaimana dengan Brasil dan Afrika Selatan? Menurut pemeringkatan kekuatan militer oleh Global Firepower, Brasil berada di posisi 12, sedangkan Afrika Selatan menempati peringkat 33. Dalam hal anggaran pertahanan, personel militer, dan jumlah alutsista, kedua negara ini berada jauh di belakang Rusia.
(min)