Peneliti dan Koalisi Sipil Nilai Propaganda Rusia Kuasai Masyarakat Indonesia

Jum'at, 10 Februari 2023 - 17:47 WIB
loading...
A A A
Pada kesempatan terpisah, Olexiy Haran, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) menilai propaganda Rusia telah membuat pemahaman masyarakat di wilayah Asia meyakini bahwa Ukraina seharusnya duduk bersama Rusia.

“Kami sudah berkali melakukan upaya negosiasi. Dimulai sejak tahun 2014 dan 2015, bahkan Presiden Ukraina mencoba lagi tahun 2020. Namun Presiden Putin menuntut hal yang tidak wajar. Ini semakin diperparah propaganda Rusia perihal Ukraina adalah perang terselubung yang dilakukan Amerika dan NATO,” jelas dia.

Pada kenyataannya, lanjutnya Ukraina mendapatkan dukungan dari banyak negara yang bukan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti Maroko yang mengirim tank dari jaman Uni Soviet, sanksi ekonomi yang diterapkan Swiss bahkan Singapura maupun sumbangan kemanusiaan dari negara mayoritas muslim Pakistan.

Sementara, hingga kini permintaan Ukraina kepada NATO untuk menerapkan kebijakan menutup ruang udara Ukraina demi mencegah serangan udara dan keselamatan masyarakat sipil.

Namun hal tersebut ditolak NATO yang enggan terlibat dalam konfrontasi secara langsung dengan Rusia.

Menanggapi hal tersebut Usman Hamid, Executive Director of Amnesty International Indonesia menegaskan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Rusia seharusnya membuat masyarakat Indonesia menekan Pemerintah agar lebih aktif mewujudkan perdamaian.

Hal senada diungkapkan Prof Tiarta Mursitama dari Fakultas Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara (Binus) bahwa dalam banyak hal Indonesia mirip dengan Ukraina yaitu negara yang sangat multikultural, dan memiliki komunitas Muslim.

“Banyak orang Indonesia tak mengetahui hal ini, dan kita perlu meningkatkan kesadaran publik tentang Ukraina dan apa yang terjadi di sana,” ujar dia.

Meski demikian upaya meningkatkan pemahaman publik Indonesia akan menemui tantangan yang cukup berat.

Marzuki Darusman dari Kurawal Foundation mendapati data opini publik bahwa hanya 17% orang Indonesia yang peduli pada isu hubungan internasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)