Kapal Perang Rusia Simulasikan Serangan Rudal Hipersonik Zircon di Atlantik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebuah kapal perang Rusia melakukan simulasi serangan rudal hipersonik Zircon terhadap kapal musuh tiruan di Samudra Atlantik. Manuver ini diungkap Kementerian Pertahanan setempat pada Rabu.
Dalam sebuah latihan tempur, kapal perang Admiral Gorshkov menjalankan simulasi komputer yang merencanakan penggunaan rudal hipersonik Zircon terhadap target yang berjarak 900 km.
“Sebuah kapal yang dipersenjatai dengan Zircon mampu melakukan serangan yang kuat terhadap target musuh di laut dan darat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pengumumannya, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023).
“Pada saat yang sama, fitur rudal hipersonik Zircon adalah kemampuan untuk secara andal mengatasi sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal yang modern dan canggih.”
Kapal perang itu dikerahkan ke Samudra Atlantik pada bulan Januari, dan melengkapi dirinya dengan rudal jelajah Zircon—senjata hipersonik yang terlihat aktif pertama kali dalam bertugas pada kapal perang.
Zircon adalah rudal hipersonik terbaru Rusia yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Itu direncanakan dalam varian peluncuran maritim dan udara, tetapi pembatasan produksi mendorong fokus pada sistem Angkatan Laut.
Rusia sudah memiliki rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari udara, Kinzhal, yang dilaporkan telah digunakan melawan posisi militer Ukraina pada bulan Maret.
Kantor berita TASS pada November lalu melaporkan bahwa peluncur darat mobile untuk senjata itu juga sedang dikembangkan.
Rusia, China, dan Amerika Serikat (AS) sedang berlomba untuk mengembangkan teknologi dan sistem senjata hipersonik. AS sejauh ini masih belum memiliki rudal hipersonik yang beroperasi.
Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengancam Amerika Serikat pada awal Januari dengan mengacu pada penempatan misil Zircon di kapal perang Admiral Gorshkov.
"Hadiah utama Tahun Baru adalah gudang rudal Zircon yang kemarin dikirim ke pantai negara-negara NATO," kata Medvedev. "Biarkan [Admiral Gorshkov] berdiri di suatu tempat 100 mil dari pantai, lebih dekat ke Sungai Potomac," ujarnya, merujuk pada sungai di AS.
Dalam sebuah latihan tempur, kapal perang Admiral Gorshkov menjalankan simulasi komputer yang merencanakan penggunaan rudal hipersonik Zircon terhadap target yang berjarak 900 km.
“Sebuah kapal yang dipersenjatai dengan Zircon mampu melakukan serangan yang kuat terhadap target musuh di laut dan darat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pengumumannya, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023).
“Pada saat yang sama, fitur rudal hipersonik Zircon adalah kemampuan untuk secara andal mengatasi sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal yang modern dan canggih.”
Baca Juga
Kapal perang itu dikerahkan ke Samudra Atlantik pada bulan Januari, dan melengkapi dirinya dengan rudal jelajah Zircon—senjata hipersonik yang terlihat aktif pertama kali dalam bertugas pada kapal perang.
Zircon adalah rudal hipersonik terbaru Rusia yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Itu direncanakan dalam varian peluncuran maritim dan udara, tetapi pembatasan produksi mendorong fokus pada sistem Angkatan Laut.
Rusia sudah memiliki rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari udara, Kinzhal, yang dilaporkan telah digunakan melawan posisi militer Ukraina pada bulan Maret.
Kantor berita TASS pada November lalu melaporkan bahwa peluncur darat mobile untuk senjata itu juga sedang dikembangkan.
Rusia, China, dan Amerika Serikat (AS) sedang berlomba untuk mengembangkan teknologi dan sistem senjata hipersonik. AS sejauh ini masih belum memiliki rudal hipersonik yang beroperasi.
Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengancam Amerika Serikat pada awal Januari dengan mengacu pada penempatan misil Zircon di kapal perang Admiral Gorshkov.
"Hadiah utama Tahun Baru adalah gudang rudal Zircon yang kemarin dikirim ke pantai negara-negara NATO," kata Medvedev. "Biarkan [Admiral Gorshkov] berdiri di suatu tempat 100 mil dari pantai, lebih dekat ke Sungai Potomac," ujarnya, merujuk pada sungai di AS.
(min)