Setelah Tank, Zelensky Ingin Barat Kirim Rudal Jarak Jauh dan Jet Tempur
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu mengatakan ia ingin Barat mengirim rudal jarak jauh dan jet tempur ke negaranya yang dilanda perang untuk membantu mengusir pasukan Rusia.
"Saya telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg hari ini," kata Zelensky setelah Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengumumkan akan mengirim tank berat ke Ukraina.
“Kita juga harus membuka pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina, ini penting – kita harus memperluas kerja sama kita dalam artileri,” jelas Zelensky seperti dikutip dari France 24, Kamis (26/1/2023).
Ia juga menambahkan bahwa Ukraina membutuhkan jet tempur. "Ini mimpi. Dan ini tugas," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa "daftar keinginan" Kiev untuk senjata yang dipasok Barat termasuk jet tempur.
"Saya mengirim daftar keinginan ke Sinterklas tahun lalu, dan jet tempur juga termasuk dalam daftar keinginan ini," kata Reznikov seperti dilansir dari CNN.
Namun, dia mengatakan bahwa prioritas utama pemerintahnya adalah sistem pertahanan udara sehingga dapat mencegah Rusia melakukan serangan udara dan rudal.
"Kami harus menutup langit kami, untuk mempertahankan langit kami," ujar Reznikov.
“Itu prioritas nomor satu. Setelah itu, kita perlu mendapatkan lebih banyak kendaraan bersenjata, tank, sistem artileri, UAV (kendaraan udara tak berawak), dan lain-lain. Kami memiliki orang-orang, tetapi kami membutuhkan persenjataan,” tuturnya.
Mengutip Winston Churchill, dia mengatakan: "Beri kami alatnya, kami akan menyelesaikan pekerjaan itu."
Sebelumnya Presiden Joe Biden mengumumkan Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan 31 tank Abrams ke Ukraina. Menurut Biden, jumlah itu setara dengan satu batalion Ukraina.
Pengumuman Biden datang tak lama setelah Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman akan mengirim beberapa tank Leopard 2 ke Ukraina. Kedua negara telah didesak untuk meningkatkan dukungan militer mereka kepada Ukraina dengan cara mengirimkan kendaraan lapis baja selama beberapa minggu terakhir untuk mengantisipasi kemungkinan serangan baru Rusia.
"Saya telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg hari ini," kata Zelensky setelah Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengumumkan akan mengirim tank berat ke Ukraina.
“Kita juga harus membuka pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina, ini penting – kita harus memperluas kerja sama kita dalam artileri,” jelas Zelensky seperti dikutip dari France 24, Kamis (26/1/2023).
Ia juga menambahkan bahwa Ukraina membutuhkan jet tempur. "Ini mimpi. Dan ini tugas," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa "daftar keinginan" Kiev untuk senjata yang dipasok Barat termasuk jet tempur.
"Saya mengirim daftar keinginan ke Sinterklas tahun lalu, dan jet tempur juga termasuk dalam daftar keinginan ini," kata Reznikov seperti dilansir dari CNN.
Namun, dia mengatakan bahwa prioritas utama pemerintahnya adalah sistem pertahanan udara sehingga dapat mencegah Rusia melakukan serangan udara dan rudal.
"Kami harus menutup langit kami, untuk mempertahankan langit kami," ujar Reznikov.
Baca Juga
“Itu prioritas nomor satu. Setelah itu, kita perlu mendapatkan lebih banyak kendaraan bersenjata, tank, sistem artileri, UAV (kendaraan udara tak berawak), dan lain-lain. Kami memiliki orang-orang, tetapi kami membutuhkan persenjataan,” tuturnya.
Mengutip Winston Churchill, dia mengatakan: "Beri kami alatnya, kami akan menyelesaikan pekerjaan itu."
Sebelumnya Presiden Joe Biden mengumumkan Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan 31 tank Abrams ke Ukraina. Menurut Biden, jumlah itu setara dengan satu batalion Ukraina.
Pengumuman Biden datang tak lama setelah Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman akan mengirim beberapa tank Leopard 2 ke Ukraina. Kedua negara telah didesak untuk meningkatkan dukungan militer mereka kepada Ukraina dengan cara mengirimkan kendaraan lapis baja selama beberapa minggu terakhir untuk mengantisipasi kemungkinan serangan baru Rusia.
(ian)