Ukraina Dilanda Gelombang Serangan Drone Iran
Sabtu, 31 Desember 2022 - 09:05 WIB
Rusia diyakini telah menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam konflik Ukraina sejak pertengahan September. Namun Iran membantahnya.
Setiap drone memiliki bahan peledak pada hulu ledak di hidungnya dan dirancang untuk berkeliaran di atas target sampai diperintahkan untuk menyerang.
Lusinan serangan Rusia telah menghantam Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan pemadaman listrik berulang kali di seluruh negeri.
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan negara itu telah dilanda lebih dari 180 serangan dari berbagai jenis dalam 24 jam terakhir. Menurut Presiden Volodymyr Zelensky sebagian besar serangan terjadi pada infrastruktur energi.
"Sebagian besar berhasil dipukul mundur, tetapi ada pemadaman listrik di Kiev, Odesa, Kherson, Lviv, dan daerah lain," kata Zelensky.
Dia menekankan akan jauh lebih buruk tanpa sistem pertahanan udara Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan serangan itu datang dari berbagai arah dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut, mencatat bahwa sejumlah drone "kamikaze" juga telah digunakan.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi, setidaknya tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka.
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menggambarkan serangan hari Kamis sebagai kejahatan dan menuduh Moskow berusaha untuk menghancurkan infrastruktur kritis dan membunuh warga sipil secara massal.
Setiap drone memiliki bahan peledak pada hulu ledak di hidungnya dan dirancang untuk berkeliaran di atas target sampai diperintahkan untuk menyerang.
Lusinan serangan Rusia telah menghantam Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan pemadaman listrik berulang kali di seluruh negeri.
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan negara itu telah dilanda lebih dari 180 serangan dari berbagai jenis dalam 24 jam terakhir. Menurut Presiden Volodymyr Zelensky sebagian besar serangan terjadi pada infrastruktur energi.
"Sebagian besar berhasil dipukul mundur, tetapi ada pemadaman listrik di Kiev, Odesa, Kherson, Lviv, dan daerah lain," kata Zelensky.
Dia menekankan akan jauh lebih buruk tanpa sistem pertahanan udara Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan serangan itu datang dari berbagai arah dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut, mencatat bahwa sejumlah drone "kamikaze" juga telah digunakan.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi, setidaknya tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka.
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menggambarkan serangan hari Kamis sebagai kejahatan dan menuduh Moskow berusaha untuk menghancurkan infrastruktur kritis dan membunuh warga sipil secara massal.
tulis komentar anda