Beredar Video Demonstran Iran sebelum Digantung, Larang Orang Membacakannya Al-Qur'an
Sabtu, 17 Desember 2022 - 01:30 WIB
"Eksekusi publik terhadap seorang pengunjuk rasa muda, 23 hari setelah penangkapannya, adalah kejahatan serius lainnya yang dilakukan oleh para pemimpin republik Islam," katanya seperti dikutip AFP, Jumat (16/12/2022).
Saluran media sosial pemantau protes Iran, 1500tasvir, mengatakan keluarganya telah diberitahu tentang eksekusi Rahnavard setelah dilakukan.
Saluran tersebut menerbitkan foto-foto pertemuan terakhir antara terpidana mati dan ibunya, mengatakan sang ibu pergi tanpa tahu putranya akan mati.
Protes anti-pemerintah telah mengguncang Iran selama berbulan-bulan. Pemerintah menyebut protes itu "kerusuhan" dan mengatakan demonstran didorong oleh musuh asing Iran.
Protes dimulai empat bulan lalu setelah kematian Mahsa Amini (22), seorang perempuan Kurdi-Iran yang ditangkap oleh polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab yang diberlakukan ketat di negara itu.
Protes tersebut merupakan tantangan terbesar bagi pemerintah Iran sejak penggulingan rezim Shah pada tahun 1979 dan telah ditanggapi dengan tindakan keras yang menurut para aktivis bertujuan untuk menanamkan rasa takut di kalangan masyarakat.
Eksekusi mati terhadap para demonstran mendapat kecaman tajam dari musuh bebuyutan Iran; Amerika Serikat, di mana juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan; "AS menggarisbawahi betapa kepemimpinan Iran benar-benar takut pada rakyatnya sendiri".
Saluran media sosial pemantau protes Iran, 1500tasvir, mengatakan keluarganya telah diberitahu tentang eksekusi Rahnavard setelah dilakukan.
Saluran tersebut menerbitkan foto-foto pertemuan terakhir antara terpidana mati dan ibunya, mengatakan sang ibu pergi tanpa tahu putranya akan mati.
Protes anti-pemerintah telah mengguncang Iran selama berbulan-bulan. Pemerintah menyebut protes itu "kerusuhan" dan mengatakan demonstran didorong oleh musuh asing Iran.
Protes dimulai empat bulan lalu setelah kematian Mahsa Amini (22), seorang perempuan Kurdi-Iran yang ditangkap oleh polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab yang diberlakukan ketat di negara itu.
Protes tersebut merupakan tantangan terbesar bagi pemerintah Iran sejak penggulingan rezim Shah pada tahun 1979 dan telah ditanggapi dengan tindakan keras yang menurut para aktivis bertujuan untuk menanamkan rasa takut di kalangan masyarakat.
Eksekusi mati terhadap para demonstran mendapat kecaman tajam dari musuh bebuyutan Iran; Amerika Serikat, di mana juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan; "AS menggarisbawahi betapa kepemimpinan Iran benar-benar takut pada rakyatnya sendiri".
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda