PBB: Pemberontak Kongo Eksekusi Lebih dari 130 Warga Sipil

Kamis, 08 Desember 2022 - 20:52 WIB
Pemerintah Kongo awalnya mengatakan bahwa lebih dari 300 warga sipil tewas dalam serangan yang terjadi antara 29-30 November itu. Tetapi juru bicaranya Patrick Muyaya pada hari Senin mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui angka yang pasti karena wilayah tersebut berada di bawah pendudukan M23.

Pihak berwenang Kongo menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang dan menyerukan penyelidikan lebih dalam, sementara aksi protes pecah di ibu kota, Kinshasa dan Goma, kota utama di Kivu Utara.

Penyelidik mengatakan mereka tidak dapat mengakses desa tempat pembantaian terjadi, tetapi mereka mewawancarai 52 korban dan saksi langsung yang melarikan diri dari serangan di kota Rwindi sekitar 20 km jauhnya.

Saksi mengatakan kepada tim PBB bahwa anggota kelompok pemberontak mendobrak pintu, menembak warga sipil, menjarah harta benda dan membakar penduduk desa dari rumah mereka.

"MONUSCO mengutuk keras kekerasan yang tak terkatakan terhadap warga sipil dan menyerukan akses tak terbatas ke tempat kejadian dan para korban untuk bantuan kemanusiaan darurat," kata para penyelidik.

Seorang juru bicara M23 menolak temuan PBB dan bersikeras bahwa mereka meminta agar ada penyelidikan bersama kami di Kishishe tetapi PBB tidak pernah datang.

"PBB berada di bawah tekanan dari pemerintah untuk memberikan angka, meskipun itu salah," kata juru bicara Lawrence Kanyuka.

Grup M23 dibentuk satu dekade lalu. Dikatakan pihaknya membela kepentingan etnis Tutsi yang tinggal di Kongo melawan milisi Hutu dan telah terlibat dalam konflik berkepanjangan melawan pemerintah pusat.



Setelah terbengkalai selama beberapa tahun, mereka mengangkat senjata lagi tahun lalu dan memimpin serangan di Kongo timur melawan tentara Kongo.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More