Pejabat Kongo: Jika Rwanda Inginkan Perang, Maka Mereka Akan Dapatkan

Kamis, 16 Juni 2022 - 00:07 WIB
loading...
Pejabat Kongo: Jika...
Demonstran berjalan menuju perbatasan dengan Rwanda, di Goma, Republik Demokratik Kongo. Foto/Yahoo
A A A
GOMA - Jika Rwanda menginginkan perang dengan Kongo , maka itu akan terjadi. Ancaman itu dilontarkan seorang pejabat tinggi militer Kongo kepada ribuan orang di Kongo timur yang memprotes direbutnya kota oleh kelompok pemberontak baru-baru ini.

Jenderal Sylvain Ekenge, juru bicara gubernur militer provinsi Kivu Utara, membuat komentar yang menghasut para pengunjuk rasa di kota Goma sebelum meminta mereka untuk berdemonstrasi secara damai.

“Rwanda tidak menyukai kita. Kami tidak takut dan kami akan melawannya,” kata Ekenge.

“Jika (mereka) menginginkan perang, maka akan ada perang,” ia menambahkan.

“Tidak ada yang akan menempati satu sentimeter pun dari wilayah kami,” ujarnya seperti dilansir dari AP, Kamis (15/6/2022).



Rwanda dan Uganda selama bertahun-tahun telah menyangkal bahwa mereka mendukung gerakan pemberontak M23, yang merebut kota kunci Bunagana pada hari Senin lalu. Banyak dari anggota M23 adalah etnis Tutsi Kongo dan presiden Rwanda adalah keturunan Tutsi Rwanda. Kelompok pemberontak M23 pada gilirannya menuduh pejabat Kongo memicu xenofobia.

Sementara itu, pemerintah Rwanda menyalahkan pasukan Kongo karena melukai beberapa warga sipil dalam penembakan lintas perbatasan. Pada hari Selasa, sebuah pernyataan pemerintah Rwanda mengatakan bahwa militernya akan terus mencari jaminan bahwa serangan lintas perbatasan di wilayahnya dihentikan.

Kelompok pemberontak M23 menjadi terkenal sekitar satu dekade lalu ketika para anggotanya merebut Goma, kota terbesar di timur Kongo yang terletak di sepanjang perbatasan dengan Rwanda. Kelompok pemberontak itu berhasil diusir keluar dari Goma dan, setelah kesepakatan damai, banyak anggota M23 diintegrasikan ke dalam militer nasional Kongo.

Namun awal tahun ini pemberontak bangkit kembali, melancarkan serangan terhadap militer Kongo setelah mengatakan pemerintah telah gagal memenuhi janjinya selama satu dekade.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2247 seconds (0.1#10.140)