Dituduh AS Ingin Miliki 1.500 Hulu Ledak Nuklir, Ini Reaksi China
Rabu, 07 Desember 2022 - 00:27 WIB
BEIJING - Kementerian Pertahanan China pada Selasa (6/12/2022) menolak laporan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang menuduh Beijing ingin memiliki 1.500 hulu ledak nuklir pada 2035 mendatang.
Kementerian Pertahanan Amerika atau Pentagon mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa China akan memiliki stok hulu ledak nuklir sebanyak itu pada 2035 jika terus dengan kecepatan pembangunan nuklirnya saat ini.
Angka tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran Washington tentang niat Beijing untuk memperluas persenjataan nuklirnya, meskipun proyeksi tersebut tidak menunjukkan bahwa China sedang mempercepat laju pengembangan hulu ledaknya yang sudah cepat.
China diduga telah memiliki sekitar 400 hulu ledak nuklir pada saat ini.
Menanggapi laporan Pentagon, Kementerian Pertahanan China mengatakan; "Amerika Serikat menggerakkan tangan dan menebak-nebak tentang modernisasi kekuatan nuklir China".
"Amerika Serikat harus merenungkan kebijakan nuklirnya sendiri, terutama karena memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia," lanjut kementerian itu.
Lebih lanjut, kementerian itu mengatakan Amerika Serikat dengan penuh semangat mengembangkan dan berusaha untuk menyebarkan senjata nuklir taktis garis depan, telah mengurangi ambang batas untuk menyebarkan senjata nuklir dan sedang melakukan proliferasi nuklir melalui kemitraan keamanannya dengan Inggris dan Australia.
Kementerian Pertahanan Amerika atau Pentagon mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa China akan memiliki stok hulu ledak nuklir sebanyak itu pada 2035 jika terus dengan kecepatan pembangunan nuklirnya saat ini.
Angka tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran Washington tentang niat Beijing untuk memperluas persenjataan nuklirnya, meskipun proyeksi tersebut tidak menunjukkan bahwa China sedang mempercepat laju pengembangan hulu ledaknya yang sudah cepat.
China diduga telah memiliki sekitar 400 hulu ledak nuklir pada saat ini.
Menanggapi laporan Pentagon, Kementerian Pertahanan China mengatakan; "Amerika Serikat menggerakkan tangan dan menebak-nebak tentang modernisasi kekuatan nuklir China".
"Amerika Serikat harus merenungkan kebijakan nuklirnya sendiri, terutama karena memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia," lanjut kementerian itu.
Lebih lanjut, kementerian itu mengatakan Amerika Serikat dengan penuh semangat mengembangkan dan berusaha untuk menyebarkan senjata nuklir taktis garis depan, telah mengurangi ambang batas untuk menyebarkan senjata nuklir dan sedang melakukan proliferasi nuklir melalui kemitraan keamanannya dengan Inggris dan Australia.
tulis komentar anda