Sempat 'Menghilang', Kim Jong-un Kini Kunjungi Makam Pendiri Korut
Rabu, 08 Juli 2020 - 08:38 WIB
PYONGYANG - Kim Jong-un , diktator muda yang memimpin Korea Utara (Korut)mengunjungi makam kakeknya yang juga pendiri negara itu; Kim Il-sung, untuk menandai peringatan 26 tahun kematiannya.
Foto-foto kunjungannya menghiasi halaman depan media pemerintah pada hari Rabu (8/7/2020). Sebelumnya, pemimpin muda itu absen dalam perayaan hari kelahiran sang pendiri Korut pada April lalu dan "menghilang" dari penampilan publik hingga akhirnya memicu rumor bahwa kesehatannya memburuk.
Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan beberapa pejabat yang menyertai kunjungan Kim Jong-un antara lain Choe Ryong-hae, Pak Pong-ju, Kim Jae-ryong, dan lebih dari selusin lainnya.
Adik sang diktator muda, Kim Yo-jong, juga terlihat berdiri di belakang rombongan tersebut. (Baca: Office 39, Markas Gelap Korut yang Jadi 'Mesin Uang' Kim Jong-un )
Tidak ada seorang pun berada di ruangan makam itu, termasuk Kim Jong-un dan para prajurit yang melapisi tembok dalam bentuk upacara, yang mengenakan makser. Padahal Kim baru-baru ini menyerukan para pejabat terkait untuk meningkatkan upaya dalam memerangi virus corona baru (Covid-19).
Pemimpin Korea Utara itu biasanya rutin mengunjungi Istana Matahari Kumsusan setiap tahun pada peringatan kelahiran maupun pada peringatan kematian kakeknya. Satu-satunya tahun yang dia absen dari kunjungan adalah pada tahun 2018, ketika dia kemungkinan berada di kota utara Samjiyon untuk melakukan inspeksi yang fotonya muncul di media pemerintah dua hari kemudian.
Kunjungan Kim Jong-un ke makam kakeknya ditampilkan di halaman depan harian partai yang berkuasa, Rodong Sinmun pada hari Rabu pagi, dengan foto-foto yang menunjukkan Kim berjalan menuju patung-patung Kim Il Sung dan Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un) di dalam Istana Matahari Kumsusan. (Baca juga: Tak Ditandatangani Presiden Jokowi, Gayus Lumbuun: UU KPK Tetap Sah )
Kim belakangan jarang tampil di depan publik, terutama sejak terjadi pandemi global Covid-19. Penampilan sebelumnya adalah pada pertemuan Politbiro pada 2 Juli, di mana ia mendesak para pejabat negara untuk "menguji kembali" kebijakan pencegahan Covid-19 dan menghukum para pejabat karena tidak lebih proaktif dalam memerangi virus.
Foto-foto kunjungannya menghiasi halaman depan media pemerintah pada hari Rabu (8/7/2020). Sebelumnya, pemimpin muda itu absen dalam perayaan hari kelahiran sang pendiri Korut pada April lalu dan "menghilang" dari penampilan publik hingga akhirnya memicu rumor bahwa kesehatannya memburuk.
Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan beberapa pejabat yang menyertai kunjungan Kim Jong-un antara lain Choe Ryong-hae, Pak Pong-ju, Kim Jae-ryong, dan lebih dari selusin lainnya.
Adik sang diktator muda, Kim Yo-jong, juga terlihat berdiri di belakang rombongan tersebut. (Baca: Office 39, Markas Gelap Korut yang Jadi 'Mesin Uang' Kim Jong-un )
Tidak ada seorang pun berada di ruangan makam itu, termasuk Kim Jong-un dan para prajurit yang melapisi tembok dalam bentuk upacara, yang mengenakan makser. Padahal Kim baru-baru ini menyerukan para pejabat terkait untuk meningkatkan upaya dalam memerangi virus corona baru (Covid-19).
Pemimpin Korea Utara itu biasanya rutin mengunjungi Istana Matahari Kumsusan setiap tahun pada peringatan kelahiran maupun pada peringatan kematian kakeknya. Satu-satunya tahun yang dia absen dari kunjungan adalah pada tahun 2018, ketika dia kemungkinan berada di kota utara Samjiyon untuk melakukan inspeksi yang fotonya muncul di media pemerintah dua hari kemudian.
Kunjungan Kim Jong-un ke makam kakeknya ditampilkan di halaman depan harian partai yang berkuasa, Rodong Sinmun pada hari Rabu pagi, dengan foto-foto yang menunjukkan Kim berjalan menuju patung-patung Kim Il Sung dan Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un) di dalam Istana Matahari Kumsusan. (Baca juga: Tak Ditandatangani Presiden Jokowi, Gayus Lumbuun: UU KPK Tetap Sah )
Kim belakangan jarang tampil di depan publik, terutama sejak terjadi pandemi global Covid-19. Penampilan sebelumnya adalah pada pertemuan Politbiro pada 2 Juli, di mana ia mendesak para pejabat negara untuk "menguji kembali" kebijakan pencegahan Covid-19 dan menghukum para pejabat karena tidak lebih proaktif dalam memerangi virus.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda