Setelah Bikin Gerah Biden, Arab Saudi Siap Sambut Xi Jinping

Selasa, 08 November 2022 - 09:36 WIB
Sebagai seorang kritikus keras Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS), Biden bergerak membatasi penjualan senjata ofensif ke kerajaan dan menerbitkan dokumen CIA yang menuduhnya berada di balik pembunuhan 2018 Jamal Khashoggi, jurnalis pembangkang Turki-Saudi yang terhubung dengan Ikhwanul Muslimin. Riyadh dengan keras membantah tuduhan itu.

Terutama sejak Biden mengumumkan boikot produk energi Rusia pada Maret 2022, Saudi menolak untuk bekerja sama dengan permintaan AS meningkatkan produksi minyak dan menurunkan harga minyak.

Baru-baru ini, ketika kartel minyak OPEC mengumumkan akan memangkas produksi alih-alih meningkatnya, Gedung Putih menggambarkan keputusan itu sebagai "berpandangan sempit" dan "sesat".

Tak hanya itu, Gedung Putih menyatakan mungkin mulai menarik beberapa pasukan AS dari kerajaan, yang ditempatkan di sana sebagai pertahanan terhadap Iran dan Houthi Yaman.

Sehari setelah Biden mengumumkan boikot dan mendesak Riyadh memperluas produksi minyak, Saudi Aramco mengumumkan proyek baru dengan Perusahaan Grup Industri Kimia Huajin Utara China dan Grup Industri Panjin Xincheng untuk membangun kompleks petrokimia baru yang besar di timur laut China.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More