Pemimpin Sarang Singa Palestina Tewas akibat Bom Motor, Israel Disalahkan

Senin, 24 Oktober 2022 - 10:13 WIB
Kilani (33) merupakan anggota senior organisasi tersebut dan merupakan mantan tahanan yang menghabiskan delapan tahun di penjara Israel karena tergabung dalam sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Brigade Abu Ali Mustapha.

Setelah kematiannya, kelompok Lions' Den itu mengatakan Kilani telah menjadi anggota kelompoknya dan merupakan salah satu pemimpin Lions' Den. "Dia selalu di garis depan dalam bentrokan dengan pendudukan," imbuh organisasi tersebut.

"Pembunuhannya tidak akan berhasil menghentikan gelombang revolusioner yang dia sumbangkan untuk diluncurkan bersama saudara-saudaranya dan rekan-rekannya. Sebaliknya, responsnya akan melalui eskalasi lebih lanjut dari perlawanan dan dengan konfrontasi dengan pendudukan,” katanya.

Hamas dan Jihad Islam Palestina di Gaza juga memperingatkan bahwa kematian Kilani tidak akan menghentikan perlawanan Palestina.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem yang dikutip di media Palestina mengatakan cara Kilani dibunuh mengungkapkan ketidakmampuan pendudukan untuk menghadapi perlawanan yang meningkat, khususnya oleh kelompok Lions' Den di Nablus.

“Kejahatan pembunuhan tidak akan memengaruhi ketabahan para pejuang pemberani," kata kelompok Jihad Islam Palestina.

"Tekad Palestina akan berubah menjadi api yang meningkat yang tidak akan berhenti di hadapan tentara pendudukan dan kawanan pemukim.”

Kilani dilaporkan secara pribadi terlibat dalam beberapa serangan, termasuk sejumlah penembakan di sekitar Nablus dan mengirim milisi Palestina dengan pistol dan bom pipa ke Tel Aviv.

Yang terakhir dicegah oleh penegak hukum Israel di tempat, tetapi berpotensi menjadi serangan teror yang serius.

Dia juga bertanggung jawab atas pelemparan granat ke unit IDF di dekat pos pertanian organik Havat Gilad, dan karena mengirim penduduk Nablus Amad Asleem untuk menempatkan alat peledak di sebuah pompa bensin di Kedumim pada akhir September.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More