Korban Tewas Perang Suku di Sudan Tembus 200 Orang
Minggu, 23 Oktober 2022 - 13:18 WIB
Sebelumnya ratusan orang telah berdemonstrasi di ibu kota Nil Biru, Damazin, sebelumnya hari itu, meneriakkan: "Tidak untuk kekerasan". Beberapa menuntut Gubernur Badi dipecat, menuduhnya tidak melindungi mereka.
Menurut PBB, dari Juli hingga awal Oktober, setidaknya 149 orang tewas dan 65.000 mengungsi di Nil Biru.
Suku Hausa yang telah dimobilisasi di seluruh Sudan, mengklaim mereka didiskriminasi oleh hukum suku yang melarang mereka untuk memiliki tanah di Nil Biru karena mereka adalah kelompok terakhir yang tiba di sana.
Masalah akses ke tanah sangat sensitif di Sudan yang miskin, di mana menurut statistik PBB dan Bank Dunia pertanian dan peternakan menyumbang 43 persen pekerjaan dan 30 persen dari PDB.
Sudan telah bergulat dengan kerusuhan politik yang semakin dalam dan krisis ekonomi yang meningkat sejak kudeta militer tahun lalu yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan.
Lonjakan kekerasan etnis dalam beberapa bulan terakhir telah menyoroti gangguan keamanan di Sudan sejak kudeta.
Menurut PBB sebanyak 546 orang tewas dan sedikitnya 211.000 terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam konflik antar-komunal di seluruh negeri dari Januari hingga September.
Lihat Juga: Tak Ingin Terlibat dalam Perang Dunia III, Trump Tak Akan Kirim Prajurit AS Mati di Negara Orang
Menurut PBB, dari Juli hingga awal Oktober, setidaknya 149 orang tewas dan 65.000 mengungsi di Nil Biru.
Suku Hausa yang telah dimobilisasi di seluruh Sudan, mengklaim mereka didiskriminasi oleh hukum suku yang melarang mereka untuk memiliki tanah di Nil Biru karena mereka adalah kelompok terakhir yang tiba di sana.
Masalah akses ke tanah sangat sensitif di Sudan yang miskin, di mana menurut statistik PBB dan Bank Dunia pertanian dan peternakan menyumbang 43 persen pekerjaan dan 30 persen dari PDB.
Sudan telah bergulat dengan kerusuhan politik yang semakin dalam dan krisis ekonomi yang meningkat sejak kudeta militer tahun lalu yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan.
Lonjakan kekerasan etnis dalam beberapa bulan terakhir telah menyoroti gangguan keamanan di Sudan sejak kudeta.
Menurut PBB sebanyak 546 orang tewas dan sedikitnya 211.000 terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam konflik antar-komunal di seluruh negeri dari Januari hingga September.
Lihat Juga: Tak Ingin Terlibat dalam Perang Dunia III, Trump Tak Akan Kirim Prajurit AS Mati di Negara Orang
(ian)
tulis komentar anda