Boris Johnson Rancang Langkah Kembali Berkuasa di Inggris

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 15:38 WIB
Oposisi Partai Buruh telah menyerukan pemilihan umum segera. Pemilihan umum terakhir Inggris diadakan pada 2019, ketika Johnson berkuasa.

Mengingat posisi mayoritasnya di House of Commons, Partai Konservatif dapat menunda pemilihan umum berikutnya hingga akhir Januari 2025.

Proses pemilihan pemimpin baru Partai Konservatif bisa selesai paling cepat Senin karena Tories dikabarkan hanya akan mempertimbangkan calon yang diajukan oleh minimal 100 anggota parlemen.

Artinya paling banyak ada tiga calon PM yang akan maju. Jika hanya satu orang yang mendapatkan jumlah nominasi yang diperlukan pada Senin, dia akan menjadi PM secara default.

Johnson mengundurkan diri di bawah tekanan menyusul serangkaian skandal, termasuk kegagalan Partygate, di mana kantornya mengadakan pesta-pesta dengan minuman alkohol di Downing Street dan Whitehall selama penguncian Covid-19 nasional pada 2020 dan 2021.

“Namun, bahkan pada saat itu dia setuju untuk mundur, Johnson sudah mempertimbangkan pencalonan lain untuk PM selanjutnya dengan harapan bahwa penggantinya akan menjadi ‘bencana’," papar laporan Sunday Times pada Juli.

PM baru akan mewarisi kondisi ekonomi yang merosot, tingkat inflasi tertinggi Inggris dalam 40 tahun dan kemarahan publik pada Partai Konservatif.

Pengganti Truss juga akan mengambil alih kepemimpinan di tengah krisis energi yang diperburuk oleh dukungan Inggris untuk Kiev dalam konflik Rusia-Ukraina.

Berbagai tugas berat untuk PM baru mendatang itu menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang akan menjabat.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More