Darurat Militer, Rusia Dilaporkan Tarik Pasukan dari Suriah

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 11:44 WIB
"Itulah yang mendorong Putin untuk melanjutkan kejahatannya di Suriah, untuk memblokir solusi damai bagi perang dan akhirnya invasi ke Ukraina. Dia tidak mengharapkan reaksi dari Barat seperti yang dia lakukan," ucap Direktur Eksekutif Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) Fadel Abdul Ghany seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (21/10/2022).

Sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan September mengatakan bahwa tujuh tahun pemboman Rusia di Suriah telah menewaskan sedikitnya 6.943 warga sipil termasuk 2.044 anak-anak, meskipun jumlah sebenarnya bisa jauh lebih besar.



Lebih dari 500 ribu orang diyakini telah tewas dalam konflik Suriah, sebagian besar akibat pemboman rezim Damaskus dan Rusia terhadap wilayah sipil.

Analis mencatat peningkatan dalam pemboman Rusia di Idlib yang dikuasai pemberontak pada September menyusul kekalahan memalukan Moskow di Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhia. Itu dilakukan ditengah kemajuan pasukan Ukraina dan merebut kembali sejumlah wilayah.

Orang-orang di empat bekas wilayah Ukraina memberikan suara dalam referendum bulan lalu untuk meminta Moskow menerima mereka sebagai bagian dari Rusia.

Ukraina menolak pemungutan suara sebagai tidak sah dan berjanji menggunakan kekuatan militer untuk merebut daerah.



Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More