Miliarder AS Kembali Usulkan Proposal Perdamaian untuk Ukraina dan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ukraina harus mengakui Crimea sebagai bagian dari Rusia dan menolak tawarannya untuk bergabung dengan NATO demi perdamaian.
Ide itu diungkapkan manajer dana lindung nilai miliarder Amerika Serikat (AS) Bill Ackman.
Seperti halnya CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk sebelumnya, Ackman segera dikritik secara online karena menyarankan Kiev harus siap membuat konsesi untuk mengakhiri permusuhan.
“Crimea adalah bagian dari Rusia sampai tahun 1954 dan sebagian besar terdiri dari etnis Rusia, yang tampaknya mengapa dunia tidak berbuat banyak ketika Rusia mencaploknya kembali pada 2014,” ujar Ackman, CEO Pershing Square Capital Management, mentweet pada Senin.
Dia menambahkan perbatasan harus kembali ke tempat semula sebelum 24 Februari, ketika Rusia meluncurkan operasi militernya di negara tetangga dan sebelum empat bekas wilayah Ukraina memilih bergabung dengan Rusia.
Dia menambahkan Barat kemudian harus membantu Kiev dengan pemulihannya, sementara negara itu harus tetap berada di luar NATO.
“Ribuan nyawa akan diselamatkan dan sumber daya dapat diinvestasikan untuk membangun kembali (Ukraina) daripada dalam perang yang hanya akan menyebabkan lebih banyak kehancuran dan kematian,” tulis miliarder itu.
Dia menambahkan, “Jika ada jalan yang layak menuju perdamaian, kita harus mengejarnya. Setiap hari konflik berlanjut, risiko bagi dunia meningkat.”
Ide itu diungkapkan manajer dana lindung nilai miliarder Amerika Serikat (AS) Bill Ackman.
Seperti halnya CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk sebelumnya, Ackman segera dikritik secara online karena menyarankan Kiev harus siap membuat konsesi untuk mengakhiri permusuhan.
“Crimea adalah bagian dari Rusia sampai tahun 1954 dan sebagian besar terdiri dari etnis Rusia, yang tampaknya mengapa dunia tidak berbuat banyak ketika Rusia mencaploknya kembali pada 2014,” ujar Ackman, CEO Pershing Square Capital Management, mentweet pada Senin.
Dia menambahkan perbatasan harus kembali ke tempat semula sebelum 24 Februari, ketika Rusia meluncurkan operasi militernya di negara tetangga dan sebelum empat bekas wilayah Ukraina memilih bergabung dengan Rusia.
Dia menambahkan Barat kemudian harus membantu Kiev dengan pemulihannya, sementara negara itu harus tetap berada di luar NATO.
“Ribuan nyawa akan diselamatkan dan sumber daya dapat diinvestasikan untuk membangun kembali (Ukraina) daripada dalam perang yang hanya akan menyebabkan lebih banyak kehancuran dan kematian,” tulis miliarder itu.
Dia menambahkan, “Jika ada jalan yang layak menuju perdamaian, kita harus mengejarnya. Setiap hari konflik berlanjut, risiko bagi dunia meningkat.”