Banjir Jepang Tewaskan 20 Orang, Terbanyak di Panti Jompo
Minggu, 05 Juli 2020 - 14:07 WIB
Ketika banjir menyusut di beberapa bagian Kumamoto pada hari Minggu, mesin penjual otomatis dan mobil-mobil berserakan di jalanan berlapis lumpur. Beberapa orang membersihkan rumah mereka, mengambil perabotan yang rusak dan membilas lumpur.
Lebih dari 200 ribu penduduk di prefektur Kumamoto didesak untuk mengungsi setelah hujan deras pada Jumat malam dan Sabtu. Tetapi evakuasi itu tidak wajib dan banyak orang memilih untuk tinggal di rumah karena khawatir akan tertular virus Corona, meskipun para pejabat mengatakan tempat penampungan dilengkapi dengan partisi dan langkah-langkah keamanan lainnya. (Baca: Hujan Deras Picu Banjir di Jepang, Belasan Orang Hilang )
Banjir juga memutus jalur listrik dan komunikasi, yang selanjutnya menunda pencarian serta penyelamatan. Hampir 6.000 rumah di Kumamoto masih tanpa listrik pada hari Minggu, menurut Kyushu Electric Power Co.
Curah hujan yang melebihi 100 milimeter per jam sejak itu mereda tetapi Badan Meteorologi Jepang memberikan peringatan tanah longsor di seluruh Kumamoto.
Lebih dari 200 ribu penduduk di prefektur Kumamoto didesak untuk mengungsi setelah hujan deras pada Jumat malam dan Sabtu. Tetapi evakuasi itu tidak wajib dan banyak orang memilih untuk tinggal di rumah karena khawatir akan tertular virus Corona, meskipun para pejabat mengatakan tempat penampungan dilengkapi dengan partisi dan langkah-langkah keamanan lainnya. (Baca: Hujan Deras Picu Banjir di Jepang, Belasan Orang Hilang )
Banjir juga memutus jalur listrik dan komunikasi, yang selanjutnya menunda pencarian serta penyelamatan. Hampir 6.000 rumah di Kumamoto masih tanpa listrik pada hari Minggu, menurut Kyushu Electric Power Co.
Curah hujan yang melebihi 100 milimeter per jam sejak itu mereda tetapi Badan Meteorologi Jepang memberikan peringatan tanah longsor di seluruh Kumamoto.
(ber)
tulis komentar anda