4 Negara ini Justru Krisis Energi karena Ikut Blokir Gas Rusia, Senjata Makan Tuan?
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 17:40 WIB
Seorang Profesor Ilmu Politik Goethe University Frankfurt bernama Andreas Nolke menyebut bahwa salah satu ancaman paling mendesak yang dialami Jerman adalah krisis seputar energi Rusia, khususnya gas.
Ketika Uni Eropa mengurangi impor terhadap gas Rusia dan Kremlin membalasnya dengan memangkas pasokan, banyak industri pengekspor Jerman yang bertanya-tanya tentang bagaimana caranya bisa bertahan tanpa energi yang relatif murah seperti sedia kala.
Terbaru, dampak krisis energi telah terjadi pada sektor rumah tangga domestik, sementara industri Jerman juga berpotensi segera menyusul. Bahkan, dalam sebuah survei terhadap perusahaan lokal, sebagian sudah ada yang mengurangi produksi atau bahkan menghentikan operasinya sementara waktu.
2. Prancis
Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah memperingatkan Prancis untuk bersiap menghadapi masa-masa sulit. Untungnya, tak seperti Jerman, impor gas Rusia yang dilakukan negara ini hanya sekitar 17 persen dari keseluruhan.
Dikutip dari laman rFi, biasanya mereka menggunakan gas untuk memanaskan rumah atau bangunan, penggunaan di sektor energi, hingga penghasil listrik. Dalam salah satu upayanya, Prancis tengah mempersiapkan pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditarget bisa beroperasi akhir tahun.
Akan tetapi, Prancis EDF selaku penyedia listrik milik negara menyebut langkah tersebut meyakinkan tetapi tidak realistis. Adapun alasannya karena pemerintah memberi jadwal yang terlalu ambisius terkait penyelesaian proyek tersebut.
Selain berharap terhadap proyek tersebut, Prancis juga melakukan hal yang sama dengan negara Eropa lainnya. Mereka akan mengandalkan pengurangan konsumsi energi.
PM Prancis Elisabeth Borne telah meminta perusahaan untuk mengurangi penggunaan energinya sebesar 10 persen serta membuat rencana efisiensi energi. Sektor rumah tangga pun turut diminta untuk berusaha melakukannya.
Ketika Uni Eropa mengurangi impor terhadap gas Rusia dan Kremlin membalasnya dengan memangkas pasokan, banyak industri pengekspor Jerman yang bertanya-tanya tentang bagaimana caranya bisa bertahan tanpa energi yang relatif murah seperti sedia kala.
Terbaru, dampak krisis energi telah terjadi pada sektor rumah tangga domestik, sementara industri Jerman juga berpotensi segera menyusul. Bahkan, dalam sebuah survei terhadap perusahaan lokal, sebagian sudah ada yang mengurangi produksi atau bahkan menghentikan operasinya sementara waktu.
2. Prancis
Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah memperingatkan Prancis untuk bersiap menghadapi masa-masa sulit. Untungnya, tak seperti Jerman, impor gas Rusia yang dilakukan negara ini hanya sekitar 17 persen dari keseluruhan.
Dikutip dari laman rFi, biasanya mereka menggunakan gas untuk memanaskan rumah atau bangunan, penggunaan di sektor energi, hingga penghasil listrik. Dalam salah satu upayanya, Prancis tengah mempersiapkan pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditarget bisa beroperasi akhir tahun.
Akan tetapi, Prancis EDF selaku penyedia listrik milik negara menyebut langkah tersebut meyakinkan tetapi tidak realistis. Adapun alasannya karena pemerintah memberi jadwal yang terlalu ambisius terkait penyelesaian proyek tersebut.
Selain berharap terhadap proyek tersebut, Prancis juga melakukan hal yang sama dengan negara Eropa lainnya. Mereka akan mengandalkan pengurangan konsumsi energi.
PM Prancis Elisabeth Borne telah meminta perusahaan untuk mengurangi penggunaan energinya sebesar 10 persen serta membuat rencana efisiensi energi. Sektor rumah tangga pun turut diminta untuk berusaha melakukannya.
tulis komentar anda