Geng Narkoba Serang Balai Kota, Bantai 20 Orang Termasuk Wali Kota

Kamis, 06 Oktober 2022 - 23:37 WIB
Sebuah kelompok geng narkoba menyerang balai kota dan membunuh Wali Kota dan juga ayahnya di Meksiko. Foto/The Guardian
MEXICO CITY - Sebuah geng narkoba menembak mati 20 orang, termasuk seorang walikota dan ayahnya, di pegunungan Meksiko selatan. Hal itu diungkapkan oleh para pejabat setempat.

Dewan keamanan negara bagian Guerrero mengatakan orang-orang bersenjata menyerbu ke balai kota di desa San Miguel Totolapan pada Rabu dan menembaki pertemuan yang diadakan Wali Kota dengan pejabat lainnya.

Di antara korban yang tewas adalah Wali Kota Conrado Mendoza dan ayahnya, Juan Mendoza Acosta, yang juga mantan Wali Kota kota itu. Sedangkan sebagian besar korban lainnya diyakini sebagai pejabat setempat.



Dinding balai kota, yang saat itu dikelilingi oleh wahana pameran anak-anak, dibiarkan penuh dengan peluru. Totolapan secara geografis cukup besar. T kota pegunungan yang jarang penduduknya di wilayah yang dikenal sebagai Tierra Caliente itu adalah salah satu daerah yang paling dilanda konflik di Meksiko.

Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai geng Tequileros mengaku bertanggung jawab atas penembakan massal di negara bagian Guerrero.

Asisten Menteri Keamanan Publik Meksiko, Ricardo Mejia, mengatakan bahwa Tequileros terlibat peperangan dengan geng Familia Michoacana di wilayah tersebut dan bahwa keaslian video sedang diverifikasi.

“Tindakan ini terjadi dalam rangka perselisihan antar geng kriminal,” kata Mejia.

“Sebuah kelompok yang dikenal sebagai Tequileros mendominasi wilayah itu selama beberapa waktu; itu adalah kelompok yang terutama menyelundupkan dan mendistribusikan opium, tetapi juga terlibat dalam penculikan, pemerasan, dan beberapa pembunuhan di wilayah tersebut,” tuturnya seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (6/10/2022).



Totolapan dikendalikan selama bertahun-tahun oleh bos geng narkoba Raybel Jacobo de Almonte, yang dikenal dengan julukannya sebagai "El Tequilero," "Peminum Tequila."

Dalam satu-satunya penampilan publiknya yang diketahui, de Alamonte tertangkap kamera sedang minum-minum dengan Juan Mendoza Acosta, yang saat itu menjadi walikota terpilih kota itu, pada tahun 2015. Tidak jelas apakah Mendoza ada di sana atas kehendaknya sendiri, atau telah terpaksa menghadiri rapat.

Dalam video itu, de Alamonte tampak sangat mabuk sehingga dia bergumam tak terdengar dan harus ditahan dalam posisi duduk oleh salah satu anak buahnya.

Pada tahun 2016, penduduk lokal Totolapan sangat muak dengan penculikan oleh Tequileros sehingga mereka menculik ibu pemimpin geng untuk memanfaatkan pembebasan orang lain.

Sementara Tequileros lama bergantung pada perdagangan opium dari petani lokal, meningkatnya penggunaan fentanil opioid sintetis telah mengurangi permintaan pasta opium dan menurunkan tingkat kekerasan di Guerrero.

Juga pada Rabu waktu setempat, di negara bagian tetangga Morelos, seorang anggota parlemen negara bagian ditembak mati di kota Cuernavaca, selatan Mexico City.

Dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati Deputi negara bagian Gabriela Marin saat dia keluar dari kendaraan di luar apotek. Seseorang dengan Marin dilaporkan terluka dalam serangan itu.

“Berdasarkan informasi yang kami miliki, kami tidak dapat mengesampingkan motif yang terkait dengan politik,” kata Mejia tentang pembunuhan itu.

“Almarhum, Gabriela Marin, baru saja menjabat sebagai legislator pada bulan Juli, setelah anggota legislatif lainnya meninggal, dan ada beberapa perselisihan hukum mengenai kursi tersebut,” jelasnya.



Menurut data dari Etellekt Consultores pembunuhan Mendoza menambah jumlah Wali Kota yang terbunuh selama pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjadi 18, dan jumlah anggota parlemen negara bagian menjadi delapan.

Kongres Meksiko minggu ini sedang memperdebatkan proposal presiden untuk memperpanjang tugas kepolisian militer hingga 2028. Bulan lalu, anggota parlemen menyetujui desakan Lopez Obrador untuk memindahkan Garda Nasional yang seolah-olah sipil ke kendali militer.

Sementara serangan terhadap pejabat publik tidak jarang terjadi di Meksiko, ini terjadi pada saat strategi keamanan Lopez Obrador sedang diperdebatkan dengan tajam. Presiden Meksiko itu telah menempatkan tanggung jawab yang luar biasa di angkatan bersenjata daripada polisi sipil untuk mengekang tingkat kekerasan yang terus-menerus tinggi di Meksiko. Dia berjanji untuk melanjutkannya

“Kita harus terus melakukan hal yang sama, karena telah membawa hasil,” katanya.

Lopez Obrador berusaha menyalahkan pemerintahan sebelumnya atas masalah kekerasan yang terus-menerus terjadi di Meksiko.

“Ini adalah organisasi (kriminal) yang telah ada sejak lama, yang tidak muncul dalam pemerintahan ini,” ujar Lopez Obrador.

Dia juga menyalahkan orang-orang lokal di wilayah Tierra Caliente karena mendukung geng-geng itu dan kadang-kadang bahkan memilih mereka untuk menjadi penjabat.

“Masih ada komunitas yang melindungi kelompok-kelompok ini, dan bahkan memilih mereka untuk menjabat sebagai pihak berwenang,”pungkasPresiden Meksiko itu.



Baca: Bantai 9 Orang Termasuk Anak-anak, Kartel Meksiko Dihukum Bayar Rp68 Triliun

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More