Drone Kamikaze Iran Dilaporkan Serang Ibu Kota Ukraina untuk Pertama Kalinya

Kamis, 06 Oktober 2022 - 10:18 WIB
Drone kamikaze buatan Iran dilaporkan menyerang wilayah Ibu Kota Ukraina, Kiev, untuk pertama kalinya. Foto/Kementerian Pertahanan Ukraina
KIEV - Rentetan serangan drone kamikaze buatan Iran dilaporkan menghantam sebuah kota di kawasan Ibu Kota Ukraina , Kiev, untuk pertama kalinya pada Rabu (5/10/2022).

Puluhan petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan kobaran api setelah enam drone kamikaze menghantam sebuah gedung di Bila Tserkva, sekitar 75 km (45 mil) selatan Kiev. Demikian disampaikan gubernur setempat, Oleksiy Kuleba.

Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia dengan drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran dalam tiga minggu terakhir, tetapi serangan terhadap Bila Tserkva sejauh ini adalah yang paling dekat dengan Kiev.



Iran telah membantah memasok drone kamikaze ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar.



"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian 'ledakan' diikuti ledakan," kata Volodymyr (80), warga yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dihantam drone kamikaze.

Warga lain mengatakan kepada Reuters, Kamis (6/10/2022), bahwa mereka mendengar empat ledakan berturut-turut dengan cepat, diikuti oleh dua lainnya lebih dari satu jam kemudian.

Menurut militer Ukraina, drone kamikaze buatan Iran mulai digunakan Rusia di medan perang pada bulan September.

Berbicara di stasiun televisi pada hari Rabu, juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan, dan enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka.

“Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina), dan kami perlu menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencoba melawannya,” kata Ihnat.

Serangan drone itu membuat penduduk setempat di Bila Tserkva terkejut dan mencari perlindungan ketika sirene serangan udara berikutnya berbunyi.

“Di luar jangkauan saya apa yang dipikirkan orang-orang Rusia itu. Saya tidak tahu kapan kami akan berhasil mengejar mereka dari wilayah kami. Ini hanya air mata dan sakit hati untuk Ukraina saya. Hanya itu yang bisa saya katakan,” kata warga setempat, Lyudmyla Rachevska (74).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More