Serangan Ukraina Jebol Atap Gudang Bahan Bakar Nuklir PLTN Zaporozhye

Selasa, 30 Agustus 2022 - 11:19 WIB
Atap gudang bahan bakar nuklir berlubang akibat serangan Ukraina di PLTN Zaporozhye. Foto/Telegram/vrogov
MOSKOW - Serangan artileri Ukraina menghantam gudang bahan bakar reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhye yang dikuasai Rusia.

Kabar tersebut diungkapkan pihak berwenang setempat, Senin (29/8/2022).

“Atap gedung telah rusak akibat serangan itu,” ungkap Vladimir Rogov, juru bicara pemerintahan Wilayah Zaporozhye, di Telegram.

Dia juga memposting foto lubang di atap yang diduga disebabkan oleh serangan itu.

Fasilitas penyimpanan yang terkena dampak menyimpan bahan bakar nuklir segar untuk reaktor pembangkit listrik, yang merupakan yang terbesar di Eropa.



Rusia mengatakan sebelumnya pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan fasilitas nuklir telah ditembak jatuh.



Moskow telah berulang kali menuduh pasukan Kiev menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret.

PLTN itu masih dioperasikan oleh staf Ukraina. Berbagai serangan dilakukan militer Ukraina dengan artileri dan drone “kamikaze”.

Rusia berulang kali memperingatkan serangan-serangan itu dapat memicu bencana yang akan melampaui insiden Chernobyl 1986.



Bahan radioaktif berpotensi mencapai Polandia, Slovakia, Rumania, Moldova, Belarusia, dan bahkan Jerman dalam skenario terburuk.

Ukraina, sementara itu, mengklaim pasukan Rusia telah mengubah pembangkit nuklir menjadi pangkalan militer dan Moskow telah menembaki fasilitas itu sendiri untuk menyalahkan Kiev.

Rusia telah berulang kali membantah tuduhan itu dan mendesak inspektur internasional untuk mengunjungi situs tersebut untuk menilai situasinya sendiri.

Sebelumnya pada Senin, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengumumkan bahwa misi semacam itu akan berlangsung, dengan spesialis IAEA diharapkan tiba di pabrik Zaporozhye pekan ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More